Denpasar (Metrobali.com)-

Tim kurikulum Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, debat kusir di gedung Natya Mandala, Denpasar, kampus setempat, Selasa (18/9) kemarin. Guna menyamakan persepsi untuk proses pemutakhiran kurikulum pendidikan tinggi seni tahun ajaran 2013 mendatang. Hal ini sesuai dengan adanya konversi ISI menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) serta penambahan program studi baru sekaligus perkembangan dan kemajuan informasi dan teknologi (IT) terkini.

Pemutakhiran (perombakan) kurikulum ini merujuk Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas), Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dan Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Pembantu Rektor I, Drs. I Ketut Murdana, mengatakan bahwa proses pemutakhiran kurikulum ini memang sudah cukup mendesak dan harus dilakukan secara cepat, cermat dan tepat waktu. Supaya dapat diterapkan sesuai target yang telah ditentukan. Makanya, para dosen pengampu matakuliah di setiap program studi diwajibkan untuk secepatnya menyampaikan hasil kajiannya terkait kurikulum perubahan yang akan dijadikan acuan dan pedoman dasar dalam menetapkan kurikulum baru ISI Denpasar ke depannya.

Diakuinya, sebagai tahapan awal akan digelar seminar dan lokakarya (semiloka), yang rencananya akan dihelat Senin (24/9) mendatang. Dan, melibatkan sejumlah pihak terkait di bidangnya. Mulai dari praktisi, akademisi, budayawan, serta stakeholder. Guna mengetahui secara lebih detail tingkat kebutuhan dari lulusan ISI Denpasar di dunia kerja ke depannya. “Sehingga tetap mampu bersaing secara global dalam industri pariwisata dunia,” tegasnya. IJA-MB