Denpasar (Metrobali.com)-
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan hingga saat ini Indonesia belum mendapatkan dana pengelolaan kesehatan lingkungan yang berasal dari Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Zulkifli mengaku jumlah dana tersebut sangat fantastis yakni sebesar US$500 juta.
“Anggaran dari kerja sama kesehatan lingkungan itu tidak sedikit, US$500 juta,” tegas Zulkifli dalam acara konsultasi untuk berbagi informasi multisektoral dalam pengelolaan risiko kesehatan masyarakat yang dilaksanakan WHO di Jimbaran, Badung, Bali, Jumat 8 Juni 2012.
Meski anggaran tergolong besar, Indonesia belum dapat menangkap peluang itu dengan baik. Dana sebesar itu kemudian disalurkan ke negara tetangga ASEAN lainnya seperti Singapura dan Kamboja. “Kita belum dapat karena tidak terlalu cerdas. Padahal, penduduk Indonesia sangatlah banyak,” imbuh Zulkifli.
Sektor kehutanan bagi Zulkifli sangat menentukan di bidang kesehatan. Sebab, jika hutan dan habibat satwa rusak, maka otomatis air akan ikut tercemar. Jika gambut rusak, sambung Zulkifli, maka pernapasan pun terganggu. Apalagi jika sampai hutan terbakar. Akibatnya sangat kompleks dan luar biasa.
Menurut Zulkifli, hulunya kesehatan ada di sektor kehutanan. Jika hutan bermasalah, imbuh dia, akan berdampak luas dan menyebabkan berbagai macam penyakit bagi seluruh mahluk hidup. Selain itu, menurutnya, hutan juga banyak menawarkan aneka obat-obatan yang bermanfaat bagi kesehatan.  BOB-MB