Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat meresmikan Yayasan Pinandhita Widya Dharma Sadhu

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat meresmikan Yayasan Pinandhita Widya Dharma Sadhu di Desa gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu(17/4).

Karangasem (Metrobali.com)-

Agama sebagai sebuah kepercayaan dan keyakinan dari masing – masing individu di dalam masyarakat hendaknya dijadikan sebagai penuntun manusia tersebut dalam menjalani hidup. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat meresmikan Yayasan Pinandhita Widya Dharma Sadhu di Desa gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu(17/4).

“Dalam ajaran agama tersebut banyak mengandung filsafat – filsafat hidup yang mampu memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidup, jadi kita harus mampu menjalani hidup yang beragama, khususnya agama Hindu,” jelas Pastika.

Menurutnya agama tersebut jangan hanya sekedar tahu melainkan juga harus mampu untuk benar – benar di pahami, dihayati dan dilaksanakan dengan baik. Ia juga menjelasakan bahwa di era globalisasi saat ini, godaan dan ancaman terhadap keberadaan umat Hindu sangat besar.

Oleh karena itu Pastika mengharapkan agar selalu waspada dalam bertindak jangan sampai sebagai umat Hindu malah menimbulkan hal – hal yang menyebabkan perpecahan dalam beragama termasuk sesama umat Hindu. Pastika juga menegaskan agar umat Hindu juga harus mampu bersikap terbuka atau inklusif sesuai perkembangan zaman seperti saat ini tanpa meninggalkan adat dan budaya Bali tersebut.

“Jangan kita mengeksklusifkan diri atau mau menang sendiri, karena saat ini banyak kelompok – kelompok eksklusif yang membuat kita menjadi terpecah – pecah,” tegas Pastika.

Untuk itu semangat menyama braya sangat perlu untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Terkait dengan peresmian yayasan pinadhita tersebut Pastika mengharapkan agar yayasan tersebut mampu dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan sradha dan bhakti dalam menjalankan agama dan swadharma dalam menuntun masyarakat menunju ke kehidupan yang lebih baik. “Saya minta kepada para sulinggih yang ada disini, jangan bosan untuk memberikan pelajaran dan bimbingan serta tuntunan tentang agama Hindu sehingga masyarakat disini mampu untuk menjalankan dharma agam dan dharma negaranya dengan baik,” pesan Pastika.

Sementara itu Ketua Umum Yayasan Pasraman Pinadhita Widya Dharma Sadhu , Dewa Made Purni, menyatakan selain sebagai tempat untuk belajar serta menghayati ajaran agama hindu, yayasan tersebut didirikan bertujuan juga untuk melestarikan konsep dari Tri Hita Karana yang merupakan salah satu konsep bagi umat hindu dalam menjalani hisup.

Ia juga menegaskan di tempatnya tersebut para pemangku dididik tidak hanya untuk mengayomi masyarakat namun juga memberikan pemaham yang mendalam tentang ajaran agama Hindu tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa, pembelajaran yang dilaksanakan oleh yayasan tersebut jangan dianggap sebagai pekerjaan yang menuntut pamrih melainkan sebagai panggilan umat dalam upaya untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat dalam menjalani hidupnya sehingga mampu untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Senada dengan Purni, Ketua Parisadha Hindhu Dharma Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana juga menambahkan bahwa yayasan serta pasraman yang telah dibangun tersebut agar benar – benar dimansfaatkan dengan baik oleh masyarakat. “Setiap hari harus ada kegiatan pembelajaran secara bersama – sama sehingga masyarakat tersebut mampu untuk hidup dengan baik dan tercipta masyarakat yang maju aman damai dan sejahtera,” ujarnya.

Peresmian Yayasan Pasraman Pinandhita Widya Dharma Sadhu tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan juga penandatangan prasasti yang dilakukan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Dalam kesempatan tersebut, Pastika juga menyrerahkan dana punia serta buku – buku tentang Catur Weda dan ia berharap dapat sering datang berkunjug dan memberikan buku – buku ajaran agama lainnya ke pasraman tersebut. AD-MB