Jembrana (Metrobali.com)

Penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Jembrana mencatatkan rekor tertinggi. Sebanyak 26 warga terkonfirmasi positif dari hasil uji pemeriksaan swab.

“Tambahan hari ini sebanyak 26 kasus. Ini menjadi menjadi rekor tertinggi selama pandemi (Covid-19) di Jembrana” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, dr. I Gusti Agung Putu Arisantha, Senin (21/9).

Dalam keterangan pers, ia mengatakan penambahan 26 kasus ini merupakan dari klaster keluarga, kantor dan tenaga medis melalui tracing dengan hasil awal reaktif rapud test. “Karena reaktif (rapid test) sehingga dilakukan swab dan hansilnya positif” terangnya.

Arisantha mengatakan penambahan klaster dari tenaga medis yang terkonfirmasi positif sebanyak 5 orang, diantaranya.seorang dokter yang bertugas di Puskesmas I Pekutatan, bidan serta tenaga lainnya yang bertugas difasilitas kesehatan dan 3 orang dari instansi kepolisian.

Sedangkan dari klaster keluarga yang penularannya dari anggota keluarga lainnya yang sebelumnya positif, salah satunya seorang ibu hamil asal Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo.

Berkaca dari jumlah tambahan positif itu, Arisantha kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, termasuk di lingkungan keluarga.

Ia menyadari penerapan protokol kesehatan di lingkungan keluarga sangat sulit dilakukan. Terlebih lagi dikaitkan dengan kegiatan adat maupun keagamaan yang melibatkan banyak orang. Namun demikian, protokol kesehatan harus tetap dikedepankan seperti memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

Kasus hari ini kata Arisantha, hampir semuanya ada korelasinya dengan klaster keluarga. “Jadi dalam situasi apapun kita harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Memang sulit karena belum terbiasa, tapi mau tidak mau harus dilakukan karena potensi penularan dari klaster keluarga sangat besar dan sangat mungkin terjadi” ungkapnya.

Selain penambahan, dua pasien Covid-19 juga dinyatakan sembuh. Kedua pasien ini yakni satu pasien yang sebelumnya dirawat di RSU Negara dan satu lagi merupakan warga isolasi mandiri.

Secara kumulatif jumlah pasien terkonfirmasi positif menjadi 236 orang. Sedangkan jumlah kumulatif kesembuhan sebanyak 196 orang dan 5 orang meninggal dunia dengan kasus positif. (Komang Tole)