Foto : Dharma Wanita Persatuan Universitas Udayana (DWP Unud) merayakan puncak HUT DWP yang ke-22 pada Selasa (7/12/2021).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dharma Wanita Persatuan Universitas Udayana (DWP Unud) merayakan puncak HUT DWP yang ke-22 pada Selasa (7/12) bertempat di Sekretariat DWP Unud, Jalan Doktor Goris Denpasar. Puncak perayaan HUT berlangsung secara sederhana dengan pemotongan tumpeng. Acara kemudian dilanjutkan dengan pelatihan memakai Sanggul Bali atau pusung tagel serta arisan.

Ketua DWP Unud Ny. Dayu Bulan Antara mengatakan, pelatihan ini diberikan lantaran banyaknya kegiatan dan acara yang harus dihadiri ibu – ibu DWP Unud dengan berkebaya. Sehingga busana berkebaya perlu dipadupadankan dengan tata rias rambut yaitu sanggul. Tujuannya agar nantinya ibu – ibu DWP dapat merias rambutnya sendiri sehingga lebih cepat dan efisien atau mereka bisa mengetoktularkan kepada orang-orang terdekat, bahkan ibu – ibu DWP bisa mencari tambahan penghasilan dari keahlian menyanggul.

Lebih lanjut disampaikan bahwa cikal bakal DWP berasal dari organisasi wanita yang pada tahun 1974 dihimbau oleh Ibu Tien selaku Ibu Negara untuk membentuk  organisasi kewanitaan. Akhirnya dibentuk Dharma Wanita pada 15 Agustus 1974 pada masa Presiden Soeharto. Pada masa reformasi tahun 1998, organisasi Dharma Wanita menjadi Dharma Wanita Persatuan (DWP) menyesuaikan dengan nama kabinet dari Presiden Kyai Abdurrachman Wahid yang bernama Persatuan Nasional.

Seiring dengan perkembangan waktu, pada tanggal 6-7 Desember 1999 dilaksanakan Munas luar biasa dengan agenda disahkannya anggaran dasar DWP. Pada AD/ART itu juga ditegaskan bahwa organisasi sosial kemasyarakatan ini diberi nama Dharma Wanita Persatuan yang mana anggotanya adalah istri – istri dari para ASN. Organisasi sosial kemasyarakatan ini bergerak di bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Organisasi ini ditegaskan tidak ada muatan politik, bersifat independen dan sangat demokratis.

Sementara sebagai Ketua DWP Unud  Ny. Dayu Bulan menerjemahkan visi misi DWP dengan menghimbau ibu – ibu anggota DWP Unud berperan aktif mendukung program pemerintah, dalam memajukan pembangunan nasional.

DWP Unud bisa berkontribusi dengan Panca Dharma Wanita Persatuan yaitu menjadi pendamping para suami yang bertugas sebagai ASN, melaksanakan peran wanita yaitu menghasilkan keturunan penerus bangsa, menjalankan fungsi sebagai pendidik dan pembina anak, serta menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Seiring perkembangan jaman yang memaksa ibu – ibu berada dalam kondisi tekanan hidup yang semakin berat, ia berharap ibu – ibu DWP Unud bisa memperoleh nafkah tambahan untuk menambah income keluarga. “Yang paling utama, dengan menjadi anggota organisasi DWP Unud, ibu – ibu bisa menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi nusa dan bangsa,” ujarnya.

Latar belakang pendidikan dan pekerjaan ibu – ibu DWP yang heterogen, memang membuat ibu – ibu DWP Unud sangat sibuk dan sulit membagi waktu namun dikatakan anggota DWP Unud sangat komit untuk melakukan kegiatan organisasi dengan segala konsekuensi. Menginjak usia ke- 22 ini DWP Unud akan terus berkegiatan yang bervariasi agar anggota dapat berpartisipasi aktif, dan semoga DWP Unud semakin maju, sukses dan jaya. (wid)