Jembrana (Metrobali.com)

Menjelang berakhirnya masa isolasi di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, warga banjar setempat, Selasa (14/7) kembali dirapid test.

Dari 767 warga di empat (4) tempek di Banjar Munduk yang mengikuti rapid test, sebanyak 11 warga dinyatakan reaktif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr. I Gusti Agung Putu Arisantha, Selasa (4/7) mengatakan rapid tes kedua dilaksanakan untuk mengukur atau mengetahui kondisi kesehatan warga menjelang berakhirnya pelaksanaan isolasi karantina selama 14 hari.

Dari rapid test kedua ini lanjutnya, ada 11 warga yang reaktif. Dari 11 orang ini, 4 orang merupakan warga yang juga reaktif saat rapid test pertama dan sudah diambil test swab dengan hasil negatif.

“Untuk yang 7 orang, rencananya besok akan dirapid test di puskesmas” ujar Arisantha didampingi Perbekel Desa Kaliakah I Made Bagiarta.

Sedangkan khusus terhadap 4 warga yang kembali terkonfimasi reaktif menurutnya ada pengecualian yakni tidak dilakukan test swab. Karena keempat warga itu sebenarnya sudah dinyatakan sehat dari dua kali test swab yang hasilnya negatif.

“Dari dua kali swab dengan hasil negatif, kita nyatakan mereka sehat dan tidak terdeteksi virus Sars Cov-2. Kita maklumi hasil testnya reaktif karena rapid test massal ini diikuti banyak orang. Jadi memungkinkan ikut terdeteksi kembali” ungkapnya.

Terhadap 7 warga yang akan mengikuti test swab, ia berharap agar hasilnya nanti negatif. Sehingga tujuan awal melakukan karantina banjar untuk memutus klaster penyebaran bisa berjalan dengan baik.

“Selepas karantina nanti, tentu aktifitas akan kembali normal dan warga bisa nelakukan kegiatan seperti biasa” imbuhnya.

Di era tatanan kehidupan baru ini, warga kembali diingatkan untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak aman serta rajin mencuci tangan.

Warga juga diminta untuk lebih selektif ketika menerima tamu terutama dari luar daerah, baik keluarga maupun orang luar dengan harapan agar penyebaran klaster dari luar (pulang kampung) tidak terulang kembali.

Untuk diketahui isolasi atau karantina banjar (Banjar Munduk) disepakati oleh pihak desa bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana sebagai upaya dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Pelaksanaan karantina dimulai tanggal 4 Juli 2020 selama 14 hari kedepan. Banjar Munduk, Desa Kaliakah melakukan karantina banjar karena sebelumnya 7 warganya terkonfimasi positif Covid-19 dari klaster “pulang kampung”. (Komang Tole)