Jembrana (Metrobali.com)-

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengikuti rapat koordinasi terkait pembahasan evaluasi pelaksanaan PPKM di Provinsi Bali bertempat di Hotel Westin Nusa Dua, Kamis (12/8). Rapat dipimpin langsung oleh Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali , dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Bali Wayan Koster beserta Bupati/Walikota se-Bali.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Tamba memaparkan upaya pengendalian Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Diantaranya yang menjadi fokus utama ialah percepatan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Jembrana. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi diantaranya masih terdapat masyarakat tidak mau vaksinasi bahkan banyak yang menghindar. Untuk mensiasati itu, lanjut Bupati, selalin sosialisasi yang masif, tim satgas covid-19 kabupaten juga melakukan sidak vaksin secara masif bagi masyarakat yang belum divaksin, jika diketemukan belum divaksin akan langsung divaksin ditempat. Disamping itu, Pemkab juga mendapat dukungan program vaksinasi dari beberapa instansi seperti Polres Jembrana, Kodim 1617 Jembrana, Kejaksaan Negeri Jembrana, kalangan perbankan dan lainnya.

“Perlu saya sampaikan capaian vaksinasi untuk dosis pertama di Jembrana sebanyak 89,12% (205.564 orang) dan sisa sasaran yang belum divaksin dosis 1 sebanyak 25.090 orang. Kita akan terus maksimalkan seluruh daya dan upaya guna menuntaskan sisa sasaran yang belum vaksin dosis 1 sampai dengan penjeputan dengan target waktu sampai akhir agustus. Termasuk memvalidasi data sasaran yang belum divaksin by name by addres dan kelompok umur perbanjar/desa.  Selain itu juga mempercepat vaksinasi dosis 2, vaksinasi tahap 3 bagi nakes sebanyak 1.750 sasaran, dan vaksinasi bagi ibu hamil dengan target umur kehamilan 14-33 minggu sejumlah 1.006 sasaran,” ucapnya.

Lebih lanjut Bupati juga memaparkan upaya testing, tracing dan treatment akan ditingkatkan dengan strategi mengajak tenaga tracer TNI/Polri dan turun  bersama-sama dengan tracer kesehatan juga swaber dengan satgas desa untuk melakukan tracing dan langsung ditesting ditempat dan sekaligus mengevakuasi yang positif ketempat isoter yang sudah tersedia secara rutin setiap harinya.

“Terkait BOR isoter (isolasi terpusat) kabupaten Jembrana sudah terisi 72% dari total daya tampung sebanyak 227 tt (tempat tidur). Guna mengantisipasi lonjakan tersebut, telah dilakukan penambahan yaitu isoter berbasis desa masing-masing 5 isoter/desa dengan daya tampung per isoter minima 5 tt, dikalikan 51 desa sehingga total isoter berbasis desa 255 isoter dengan total daya tampung 1275 tt akan bisa menampung semua isoman,” tandasnya.

Sekedar diketahui, update kasus Covid-19 per tanggal 11 Agustus 2021 tercatat, kasus konfirmasi sebanyak 82 orang, meninggal dunia tiga orang, dan sembuh 115 orang. Sedangkan total kasus komulatif sebanyak 4686, meninggal 146 dan sembuh sebanyak 3739. Adapun posisi BOR di RSU Negara, RS Balimed, RS Bunda adalah 63% persen dari daya tampung 153 buah bed.(RED-MB)