Harapkan Sinergitas Antara Bank Sampah dan LPD

Relounching Bank Sampah Online 3 Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat mencoba Aplikasi Bank Sampah Berbasis Online, Jumat (10/6) di Banjar Bantas, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara.

Denpasar (Metrobali.com) –

Dalam rangka melanjutkan Program Denpasar Green & Clean yang sudah pernah dicanangkan Pemerintah Kota Denpasar sebelumnya  bekerjasama dengan Yayasan Unilever Indonesia dan Yayasan Bali Wastu Lestari melanjutkan kembali pengembangan Bank Sampah baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk itu dilaksanakan Re-Launching Program Bank Sampah berbasis Online, Jumat (10/6) di Banjar Bantas, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Re-Launching Program Bank Sampah berbasis Online ini di resmikan langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang di tandai dengan pemukulan gong, dimana sebelum peresmian Rai Mantra juga berkesempatan memberikan piagam kepada para nasabah bank sampah yang rajin menabung dan sepat juga meninjau hasil-hasil kerajinan dari daur ulang sampah.

Program Bank Sampah berbasis Online akan sangat sangat baik dan bisa lebih efektif, apabila  jika di sinergikan dengan Lembaga Perkreditan Rakyat (LPD).  LPD ini sudah memiliki nasabah yang jelas, sekarang LPD ini juga harus ikut berperan dengan nasabah para bank sampah dengan bersinergi untuk bersama menyelesaikan permasalahan-permasalahan sampah di Kota Denpasar,” kata Rai Mantra.  Oleh sebab itu kata dia program bank sampah berbasis online ini merupakan suatu terobosan baru dan progresif dalam menangani sampah di Kota Denpasar. Dikarenakan bank sampah berbasis online akan sangat mempermudah masyarakat di dalam bertransaksi sehari-hari dengan cukup menggunakan alplikasi bank sampah di handphone yang dimiliki oleh nasabah yang terkoneksi langsung dengan rekening tabungan bank sampah yang dimiliki. “Otomatis masyarakat akan sangat mudah untuk bertransaksi dengan tabungan yang dimiliki di bank sampah, seperti transaksi pengecekan saldo, pembelian pulsa,  dan tagihan listrik, pembayaran PDAM dan banyak lagi, yang mana jika ini sudah di senergikan, akan bisa memasyarakatkan LPD yang ada di Denpasar,” tambah Rai Mantra.

Sementara Ketua Bank Sampah Bali Wastu Lestari Made Riawati mengatakan, Re-Launching Program Bank Sampah berbasis Online ini bertujuan menyebarluaskan informasi pengembangan bank sampah di Kota Denpasar sehingga mendapat dukungan seluruh pihak terkait. Dimana pengembangan secara kualitas khususnya bank sampah yang sudah berumur lebih dari 2 tahun dan berkualifikasi gold, akan dibantu pengembangannya menuju bank sampah beraplikasi online. Dan telah tercatat total bank sampah yang telah melayani masyarakat di seluruh pelosok Bali ada 71 Bank Sampah dan 90 persennya ada di Kota Denpasar dengan total nasabah mencapai 6030 orang, rata-rata produksi sampah  non organic  perbulan 83.000 kg, dengan total rata-rata omset 91 juta rupiah per bulan. Melalui kerjasama multipihak, pada tahun 2016 bank sampah dikembangkan jumlahnya dari 63 menjadi total 80 bank sampah. “Kami akan bantu melalui sosialisai, hingga stimulan beruba buku tabungan dan timbangan, kemudian didampingi hingga mampu mandiri”, ujar Riawati. RED-MB