Foto: Tim sinergi berfoto bersama peserta kegiatan “Kolaboraksi Action Pilah Olah Sampah Secara Mandiri” bagi para pelaku UMKM dan pengelola Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung pada Sabtu 21 Oktober 2023.

Badung (Metrobali.com)-

Pusat Studi Undiknas (PSU) dan Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas bersinergi bersama dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Rotary Club of Bali Bersinar dan tim sinergi menggelar aksi sinergi kolaborasi edukasi pengelolaan sampah bertajuk “Kolaboraksi Action Pilah Olah Sampah Secara Mandiri” bagi para pelaku UMKM dan pengelola Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung pada Sabtu 21 Oktober 2023.

Acara diisi dengan action dan sharing knowledge menyangkut bagaimana pemilahan sampah organik, anorganik dan B3. Lalu edukasi pengelolaan sampah organik, anorganik dan B3 secara mandiri.

Kegiatan “Kolaboraksi Action Pilah Olah Sampah Secara Mandiri” ini menyadarkan masyarakat setempat bahwa mengelola sampah dengan baik dan benar membantu kita menyelamatkan bumi. Banyak sampah yang menumpuk akibat kurangnya edukasi dan kurangnya kesadaran kita untuk membuang dan mengolah sampah dengan baik dan benar.

Kegiatan kali ini merupakan bagian lanjutan aksi dan program kolaborasi bersama dan untuk mewujudkan “Pantai Jerman Sebagai Objek Wisata Pantai Ramah Keluarga dan Anak Yang Berbasis Masyarakat” dimana sebelumnya juga telah dilakukan aksi bersih-bersih sampah beach clean up di Pantai Jerman.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Pusat Studi Undiknas Dr. Gung Tini Gorda, Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Gender Undiknas Denpasar Dr. Nyoman Sedana, Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Denpasar Dr. Nina Eka Lestari dan Kepala Pusat Kajian Teknik Undiknas Denpasar Ir. I Ketut Nuraga MT., dengan menghadirkan Dosen Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas Putu Prana Wira Atmajaya selaku narasumber.

Hadir pula Made Pranata Wibawa Ade Putera selaku Corporate Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia. Aksi ini juga melibatkan mahasiswa magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Coca-Cola Europacific Partners Indonesia.

Kepala Pusat Kajian Teknik Undiknas Denpasar Ir. I Ketut Nuraga MT., mengungkapkan bahwa Kegiatan kali ini merupakan tindak lanjut daripada kajian tim kolaborasi terkait dengan penanganan sampah di Pantai Jerman.

Ditambahkannya bahwa dari hasil kajian tersebut didapatkan beberapa action plan atau rencana aksi yang harus dilakukan sebagai keberlanjutan daripada kajian untuk nantinya diterapkan di lapangan. Khusus pada kegiatan kali ini, tim kolaborasi melaksanakan action plan berupa pilah olah sampah bersama para pelaku UMKM yang ada di Pantai Jerman.

“Kita harapkan melalui kegiatan ini sampah-sampah, khususnya yang ada di kawasan Pantai Jerman bisa  dikelola dengan baik dan memberikan nilai tambah kepada UMKM di Pantai Jerman sehingga bisa meningkatkan kehidupan para pelaku UMKM dan Pantai Jerman bisa menjadi pantai yang bersih, nyaman dan ramah keluarga, yang sesuai dengan motonya,” ungkap Nuraga.

Dosen Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas Putu Prana Wira Atmajaya selaku narasumber menjelaskan bahwa hasil penelitian menemukan bahwa Pantai Jerman rata-rata menghasilkan sampah kurang lebih dua setengah kubik per hari. Itu rata-rata sama dengan setengah truk sampah.

Namun masalahnya di Pantai Jerman adalah sampahnya tidak diangkut setiap hari. Ini artinya ada kemungkinan sampah tersebut akan cepat membusuk sehingga membahayakan kesehatan, tergantung dari gas metana yang dihasilkan, khususnya dari sampah organiknya.

“Tim kolaborasi saat ini berupaya untuk bagaimana mengatasi sampah yang tidak terangkut setiap hari tersebut, yang mana secara estetika kawasan Pantai Jerman sebagai tempat wisata juga tetap terjaga, maka tim kolaborasi mengajak para pelaku UMKM di Pantai Jerman untuk bersama-sama mengurangi sampah sehingga kedepannya hanya sampah-sampah residu hasil dari pengolahan yang diangkut,” terangnya.

Putu Prana Wira Atmajaya kemudian mengapresiasi semangat para pelaku UMKM untuk melakukan pemilahan sampah. Kedepannya tim kolaborasi juga akan berusaha untuk membantu bagaimana mengolah sampah, khususnya sampah organik dengan membuat Teba Modern di lokasi kawasan Pantai Jerman sehingga sampah organik tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.

“Selain itu sampah-sampah anorganik tersebut bisa menjadi berkah karena dapat dijual ke bank sampah. Sehingga sampah-sampah yang tidak terolah saja yang akan diangkut oleh pihak pemerintah menuju ke tempat pemrosesan akhir,” harapnya.

Sementara itu Kepala Pusat Studi Undiknas Dr. Gung Tini Gorda mengungkapkan bahwa kegiatan ini tetap berangkat dari sebuah kajian, dimana salah satu rekomendasinya adalah ketika kita mengembangkan sesuatu pasti terdapat sisi lingkungan kemudian juga dari sisi sampahnya.

“Inilah yang menjadi perhatian tim kolaborasi antara dan Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas bersinergi bersama dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia , Rotary Club of Bali Bersinar dan tim sinergi untuk menjadikan sampah-sampah yang ada di kawasan Pantai Jerman sebagai berkah melalui memilah,” papar Gung Tini Gorda.

Artinya pilah sampah secara mandiri akan menjadikan berkah. Dijelaskannya bahwa berkah tersebut bisa berupa finansial yakni dengan membawa sampah-sampah tersebut ke bank sampah untuk kemudian dirupiahkan.

Kemudian berkah dalam dari sisi kemanusiaan yakni tidak adanya banjir dan berkah yang ketiga adalah ketika lingkungan terjaga dan bersih dari sampah maka orang-orang atau pengunjung yang akan berbelanja atau berwisata ke Pantai Jerman akan merasa nyaman.

“Ini tentunya akan menjadi berita positif bagi Pantai Jerman yang kemudian akan diinformasikan dari mulut ke mulut terkait dengan lingkungan yang ramah keluarga dan bersih dari sampah,” pungkas Gung Tini Gorda.

Made Pranata Wibawa Ade Putera selaku Corporate Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia menegaskan pihaknya mendukung upaya penanganan dan pengelolaan sampah di Pantai Jerman. Dikatakan bahwa selain melakukan proses pendampingan dan pelatihan bisnis bersama para pelaku UMKM di Pantai Jerman, tim kolaborasi juga memikirkan mengenai persoalan pengelolaan sampah.

Jadi selain para pelaku UMKM bisa memiliki referensi mengenai bisnis, mereka juga didorong untuk bagaimana memikirkan masalah sampah yang memang selama ini diabaikan dari bisnis operasional. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini Coca-Cola Europacific Partners Indonesia bersama dengan Pusat Studi Undiknas PSU untuk mengedukasi tentang pengolahan sampah.

“Diharapkan kedepan kawasan Pantai Jerman memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, minimal dari sisi pemilahan sampahnya sudah dijalankan. Kemudian diikuti oleh proses pengelolaan dari sampah organik dan anorganik, termasuk bagaimana proses tata niaga,  distribusi sampah residu, yang akan bekerja sama juga dengan pihak dinas terkait dari pemerintah,” ujar Ade Putera.

Sementara itu Kelian Banjar Adat Segara I Ketut Werka yang juga selaku pengelola Pantai Jerman mengungkapkan pihaknya sudah mendapatkan bantuan sarana pengolahan sampah dari kementerian berupa mesin pemilah dan pencacah sampah. Dikatakan lebih lanjut bahwa Banjar Segara telah diberikan bantuan dua buah mesin dari kementerian, yakni mesin pencacah dan mesin pemilah.

Dijelaskannya bahwa kecanggihan sistem kerja mesin pemilah tersebut adalah begitu sampah yang belum dipilah dimasukkan kedalam, maka mesin akan memilah sampah tersebut secara otomatis. Sementara sistem kerja mesin pencacah adalah memproses sampah-sampah organik menjadi pupuk, sedangkan sampah-sampah anorganik akan dilebur dan dimasukkan ke dalam cetakan untuk kemudian diproses menjadi Eco Brick, kerajinan dan desain genteng.

Ditambahkannya bahwa mesin-mesin tersebut saat ini berada di Seminyak mengingat tidak adanya tempat untuk menampung dua mesin tersebut. “Oleh karena itu sampah-sampah yang ada di Lingkungan Banjar Segara ini tidak sampai menumpuk karena maksimal dua hari sudah diangkut oleh petugas dan dibawa ke tempat pengolahan di Seminyak. Kami di Banjar Segara juga sebagai pelopor pengolahan sampah yang baik di Kuta,” terang Werka.

Ia juga mengapresiasi tim kolaborasi yang telah memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang bertajuk “Kolaboraksi Action Pilah Olah Sampah Secara Mandiri”. Dan ini juga sesuai dengan motto di Banjar Segara bahwa Sampah Bukan Sebagai Musibah, Tetapi Sampah Sebagai Berkah. (wid)