Denpasar (Metrobali.com)-

Sedikitnya 50 personel dari Kepolisian Sektor Denpasar Timur dikerahkan untuk mengamankan proses rekonstruksi kasus pembunuhan yang melibatkan seorang mahasiswa, Sabtu (13/7).

“Kami kerahkan sekitar 50 orang personel dari Polsek Denpasar Timur untuk menjaga rekonstruksi ini agar bisa berjalan lancar,” kata Kepala Polsek Denpasar Timur, Ikhwan Lazuardi.

Menurut dia, pengerahan puluhan petugas kepolisian baik yang berpakaian preman maupun seragam itu untuk menghindari hal-hal yang dikhawatirkan mengganggu olah di tempat kejadian perkara (TKP) tepatnya di Jalan Soka, Gang Kertha Pura I, Banjar Kertha Pura, Denpasar Timur.

Tak hanya itu, polisi juga memasang garis polisi di ruas Jalan Soka dan di sekitar TKP dan melarang warga untuk mendekat.

Sejumlah pengendarapun harus memutar arah karena jalan tersebut ditutup selama proses rekonstruksi yang menyedot perhatian warga setempat.

Sebelumnya tersangka, Paulus Ngara (23) warga Desa Tatenke, Kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur itu, sempat melarikan diri menuju Nusa Tenggara Barat dengan menumpang sebuah truk melalui Pelabuhan Padangbai setelah menusuk korban, Jon Onyen Lego (40) di Jalan Soka Gang Kertha Pura I, Desa Kesiman Kertalangu, tepatnya di depan Balai Desa (Banjar) Kertha Pura, Denpasar Timur.

Polisi kemudian membekuk tersangka di Terminal Kedatangan Domestik Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Rabu (10/7) pukul 00.05 Wita dari Praya, Nusa Tenggara Barat.

Ditangkapnya tersangka yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa jurusan fakultas sastra sebuah universitas swasta di Denpasar itu berkat keterangan sang pacarnya, Lusiana, yang didapatkan setelah melakukan penyelidikan.

Polisi memanfaatkan pacar tersangka untuk memancingnya agar kembali ke Pulau Dewata dari pelariannya setelah membunuh korban.

Setelah melalui pemeriksaan, akhirnya motif pembunuhan terungkap setelah tersangka merasa dirinya terancam oleh korban karena pada saat kejadian, tersangka melihat korban membawa senjata tajam.

Polisi kini masih mencari barang bukti berupa sebilah pisau yang diambil di kos temannya itu keberadaannya tidak diketahui.

Bahkan pelakupun mengaku tidak mengetahui kemana pisau itu dibuang atau jatuh karena saat itu tengah gelisah ketika akan melarikan diri. AN-MB