Buleleng, (Metrobali.com)

Upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) terus mendorong pelaku usaha UKM di Kabupaten Buleleng, Khususnya pada kaum perempuan.

“Dalam kondisi pandemi yang sudah menunjukkan hasil penanganan Covid-19 membaik harus juga diikuti dengan upaya-upaya untuk memacu dan mempercepat memajukan UKM di Kabupaten Buleleng,” ucap Kadis Disdagperinkop UKM Kabupaten Buleleng Dewa Made Sudiartha seusai acara Gebyar Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Buleleng IV, di Hotel Sunari Lovina Singaraja, Sabtu, (27/11/2021).

Dalam kegiatan gebyar dilakukan selama 2 hari yang dimulai dari hari ini. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya Wisata Dolphin, lomba jukung, lomba foto wisata, pameran, Zumba, talkshow, launching net system, dan launching e-kolab. Disamping itu tidak kalah pentingnya, prokes Covid-19 tetap dilakukan.

Lebih lanjut, Dewa Made Sudiartha menyampaikan dengan diadakannya Gebyar IWAPI Buleleng IV yang mengambil tema Sinergritas IWAPI Buleleng wujudkan Pahlawan Ekonomi Berdaya ini nantinya dapat mewujudkan komitmen pada pelaku UKM dengan tetap berperan nyata untuk membangkitkan dan memajukan UKM di Kabupaten Buleleng.

“Kolaborasi IWAPI dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui SKPD terkait merupakan langkah nyata dimana nantinya pelaku UKM dapat bangkit di tengah pandemi Covid-19.” ujarnya

“Pada acara kali ini, terdapat beberapa produk UKM yang di tampilkan dari IWAPI dan talkshow yang nantinya untuk memfasilitasi bagaimana perijinan ini menjadi hal yang mudah bagi pelaku-pelaku UKM,” jelas Dewa Made Sudiartha.

Sementara itu, Ketua Umum DPC IWAPI Buleleng Ni Luh Putu Gunatri menjelaskan tujuan dari diadakan acara ini agar IWAPI Buleleng bisa menggandeng dan kolaborasi dengan Pemerintah, kelompok-kelompok UKM, perusahaan, organisasi, maupun komunitas. Sehingga dengan adanya kolaborasi ini bisa maksimal dalam melakukan giat UKM dan pariwisata.

“Kita perempuan memiliki daya dukung yang terbatas, apalagi masalah permodalan yang terutama bergerak di UMKM. Dengan melakukan sinergi otomatis yang berat itu menjadi ringan,” pungkasnya. GS