Ribuan umat Buddha bersama 100 bhikkhu dan samanera akan melakukan Puja Bakti Agung sehubungan dengan Hari Raya Asadha 2556 di Candi Mendut, Magelang, Sabtu tanggal 28 Juli 2012. “Hari Raya Asadha 2556 tahun ini mempunyai makna khusus karena bertepatan dengan genap 2.600 tahun Buddha Gotama mengajarkan Dharma untuk pertama kali kepada lima siswa pertama di Taman Rusa Isipatana, dekat Benares, India,” kata Ketua Dayakasabha Vihara Buddha Sakyamuni, Romo Sudiarta Indrajaya, dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu 14 Juli 2012.

Umat bersama para bhikkhu, ujarnya, akan memulai Puja Bakti Agung dengan melakukan Perjalanan Bakti (Bhakti Yatra) yang lazim dikenal sebagai prosesi keagamaan (devotional walk) dari Candi Pawon menuju Candi Mendut pada tanggal 28 Juli 2012, dimulai pukul 16.30 WIB. Perjalanan Bakti akan memasuki Candi Mendut pada pukul 18.00 WIB. Para bhikkhu akan melakukan pembacaan paritta di ruang Candi Mendut. Umat mengambil tempat memenuhi halaman candi.

“Tari Puja membuka Puja Bakti Agung Asadha 2556 mengawali turunnya para bhikkhu dari ruang candi menuju tempat upacara di halaman candi,” papar Romo Sudiarta.

Dalam Puja Bakti Agung ini Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera, Kepala Sangha Theravada Indonesia akan memberikan khotbah Dharma. Empat Kebenaran Mulia menjadi tema wejangan Dharma karena Empat Kebenaran Mulia itu merupakan inti khotbah Buddha Gotama 2.600 tahun lalu dan juga denyut seluruh ajaran.

“Untuk pertama kali pada 26 abad silam, Buddha Gotama menyatakan bahwa dalam kehidupan ini segala fenomena penderitaan yang membelit umat manusia dan sering juga menghancurkan peradaban bersumber dari hawa nafsu keinginan yang berkobar-kobar,” ulasnya.

“Penderitaan sama sekali bukan beban kehidupan yang datang dari luar kehidupan kita masing-masing. Buddha Gotama kemudian menunjukkan jalan untuk mengendalikan dan mengatasi kobaran api nafsu keinginan itu sebagai cara melenyapkan penderitaan. Hanya keinginan yang berdasarkan kesadaran dan kearifan yang akan menjadi sumber kabahagiaan dan kedamaian bagi semua kehidupan,” jelas Romo Sudiarta.

Kini, pesan dan ‘jalan dharma’ itu menjadi relevan, setelah 26 abad berlalu dikumandangkan oleh Buddha Gotama, seiring dengan makin mengganasnya api nafsu keinginan, keserakahan, kebencian, dendam, berbagai tindak aniaya serta kejahatan yang menghancurkan kedamaian di mana-mana.

Puja Bakti Agung Asadha 2556 yang diselenggarakan oleh Keluarga Buddhis Theravada Indonesia, menurut Sudiarta terbuka bagi para wisatawan dan masyarakat. Untuk mengikuti rangkaian upacara para peserta diminta mengambil tanda pengenal yang akan diberikan dengan cuma-cuma di Lapangan Tingal mulai pukul 8.00 WIB.

“Semoga Puja Bakti Agung Asadha 2556 yang bertepatan dengan 2.600 tahun khotbah pertama Buddha Gotama memberikan pencerahan kepada semuanya yang berkehendak baik,” tutup Romo Sudiarta. BOB-MB