Palembang (Metrobali.com) –

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Provinsi Sumatera Selatan akan menjadikan Pekan Olahraga Nasional Remaja tahun 2014 sebagai awal kebangkitan atlet usia muda menyusul kevakuman pembinaan dalam beberapa tahun terakhir.

“Sumsel akan bersungguh-sungguh menyiapkan tim untuk diturunkan pada PON Remaja di Jawa Timur, November mendatang. Ini sebagai suatu tekad PSSI Sumsel untuk membangkitkan kembali semangat anak-anak muda di Sumsel untuk berprestasi sebagai pesepak bola,” kata Ketua Umum Pengurus Provinsi PSSI Sumsel Rizal Abdullah di Palembang, Senin.

Ia mengemukakan, sebagai langkah awal, pihaknya telah menggelar seleksi atlet di 15 kabupaten/kota se-Sumsel dengan dikuti 1.267 orang peserta.

Tim inti PON Remaja itu terdiri dari sekitar 20 orang atlet berusia 14-21 tahun dan dalam waktu dekat akan mengikuti pemusatan latihan daerah dibawa bimbingan pelatih berpengalaman.

“Sementara ini, sudah ada 60 orang atlet muda calon tim PON Remaja. Ke depan, jumlahnya akan diciutkan dalam proses seleksi yang direncanakan sebanyak dua kali sebelum akhirnya tim inti terbentuk,” ujarnya.

Ke-60 pemain muda itu, terdiri dari 22 orang berusia 14-16 tahun, 14 orang berusia 17-19 tahun, dan 24 orang berusia 20-21 tahun.

“Para atlet yang terpilih ini nantinya tidak hanya diproyeksikan ke PON Remaja tapi juga mewakili daerah pada ajang Pekan Olahraga Nasional di Jawa Barat tahun 2016,” katanya.

Sementara itu, kemampuan pesepakbola muda asal Sumatera Selatan mulai diperhitungkan menyusul keberhasilan sejumlah pemain menempati skuat inti klub profesional Sriwijaya Football Club.

Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengatakan pesepak bola asal Sumsel layak masuk dalam tim ini karena memiliki keterampilan keterampilan yang tidak kalah dari atlet daerah lain.

Penampilan empat pemain muda asal Sumsel yakni Risky Ramadhan, Jeki Arisandi, Ikhsan Kurniawan (Pelatnas Timnas U-19) dan Hapiv Ibrahim, semakin menunjukkan peningkatan seiring dengan seringnya diturunkan dalam sejumlah pertandingan Liga Super Indonesia.

“Kemampuan yang dimiliki para putra daerah Sumsel kini tidak lagi sebatas pengisi bangku cadangan,” katanya. (Ant)