Foto: Founder sekaligus Rektor Primakara University, I Made Artana, S.Kom., M.M., saat acara Media Gathering Primakara University, di Grya Bimasakti Jalan Melati, Denpasar, Rabu (9/8/2023).

Denpasar (Metrobali.com)-

Founder sekaligus saat ini sebagai Rektor Primakara University I Made Artana, S.Kom., M.M., mengungkapkan visi kampus ini mendorong penguatan ekosistem ekonomi digital kreatif di Bali. Lebih lanjut Artana mengatakan bahwa visi Primakara saat ini adalah menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang ekonomi kreatif digital. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, Artana mengatakan, Primakara menambah 4 prodi sekaligus yakni desain komunikasi visual, akuntansi, bisnis digital dan manajemen.

“Dulu Primakara hanya punya 3 prodi, 3 jurusan. Semuanya di IT, yaitu kalau disusun yang nomor satu sampai tiga yaitu informatika, sistem informasi, sistem informasi akuntansi. Itu yang kita punya dulu. Nah mulai dari tahun ini berbarengan dengan ijin universitas kita tambah lagi 4 prodi, yaitu desain komunikasi visual, akuntansi, bisnis digital dan manajemen,” terang Artana dalam acara Media Gathering Primakara University, di Grya Bimasakti Jalan Melati, Denpasar, Rabu (9/8/2023).

Ditambahkannya, mengingat Primakara adalah kampus IT, nantinya prodi manajemennya akan berbau IT juga dan namanya adalah Manajemen Bisnis Teknologi Informasi atau MBTI. “Ini nanti pusat keunggulannya di ekonomi kreatif digital. Itu semua prodinya akan berkontribusi. Contohnya yang akan sangat sentral adalah desain komunikasi visual,” terangnya.

Artana mengatakan lebih lanjut bahwa Primakara ingin menjadi pusat unggulan untuk ekonomi kreatif digital. Artinya apapun nanti rencananya akan dibuat di kampus terlebih dahulu. Dan yang lebih membanggakan lagi bahwa saat ini Primakara telah membuat perusahaan game bernama Pandora Entertainment.

“Kita di kampus sudah membuat perusahaan games namanya Pandora Entertainment. Masih kecil, tetapi ini akan digedein. Kenapa bikin perusahaan itu? nanti biar gampang kita membantu disuruh balik kalau kita mengembangkan industri games. Itu yang sudah jalan,” ungkap sosok visioner lulusan Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang sukses membangun bisnis IT di Bali sejak 1999 melalui beberapa perusahaan miliknya.

Tidak hanya itu, dalam waktu dekat Primakara akan mulai menjalankan perusahaan animasi, perusahaan software dan perusahaan untuk digital marketing. “Yang segera juga akan jalan adalah perusahaan animasi, namanya juga belum terbentuk, tapi akan jalan sebelum tanggal 18 Agustus ini kita start perusahaannya. Jadi di kampus akan ada perusahaan animasi. Di kampus juga akan ada perusahaan software. Di kampus juga akan ada perusahaan untuk digital marketing, agregator gitu,” papar Artana.

Dengan kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut, Primakara optimis bisa menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang ekonomi kreatif digital. Artana menegaskan hal utama yang harus dilakukan oleh Primakara saat ini adalah membuat ekosistem belajar di kampus.

“Kenapa kita bikin perusahaan itu di kampus? Satu biar mahasiswanya kalau belajar gampang. Seperti belajar programming susah karena dia tidak pernah lihat contoh. Tapi begitu di perusahaan di kampus ada perusahaan software, oh bikin program begini aja caranya misalnya. Jadi otaknya orang itu langsung terbuka. Sama halnya dengan bikin games misalnya. Oh bikin game caranya begini karena ada dekat di kampus gitu ya. Nah itu kita lakukan. Itu menjadi learning ekosistem bagi mahasiswa, menjadi tempat belajar mahasiswa,” tutur Artana lebih lanjut.

Selain itu tujuan lainnya adalah agar Primakara menjadi penggerak. Artinya ketika dimintai bantuan oleh pemerintah, misalnya dalam pembuatan perusahaan animasi atau perusahaan game, Primakara sudah memiliki pengalaman.

“Yang kedua menjadi apa? menjadi penggerak nanti, karena kami Primakara akan diminta bantuan oleh pemerintah bikin ini bikin itu dan sebagainya, bikin kajian. Ini yang ini biar tidak di awang-awang. Kalau kami harus membantu membuat perusahaan animasi, perusahaan game, kita sudah punya pengalaman,” terang Made Artana, figur Ketua Umum HIPMI Bali Digital yang telah berhasil menyabet beberapa penghargaan dan menjadi Juara 1 Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2017.

Artana berharap jangan sampai berbagai kajian nanti hanya berbasiskan kajian akademis, karena itu tidak akan efektif. Menurutnya kajian-kajian praktikal yang didapatkan langsung dari hasil belajar jauh lebih efektif. “Itu sudah sering nyaplir itu. Kajiannya ada, diimplementasikan yang tidak bisa, karena pendekatan taktikalnya yang rendah atau lemah. Nah, Primakara tidak ingin kajian hanya berbasiskan akademis, tetapi kajian-kajian praktikal yang kita dapatkan dari hasil belajar langsung. Seperti tadi kita bikin banyak sekali hal itu, kita tidak menjadi perguruan tinggi yang ada di menara gading,” beber Artana.

Artana juga yakin Primakara bisa menjadikan perusahaan-perusahaan tersebut seperti Techno Park di kampus. “Nah itulah yang coba kita lakukan. Jadi perusahaan-perusahaan itu kita bikin Techno Park di kampus. Nanti kapan sempat main ke kampus, tiang tunjukkan perusahaan games, perusahaan software, perusahaan animasi. Dan perusahaan-perusahaan lain yang mau kita kembangkan di Bali, di Primakara dulu. Kita coba start,” kata pengusaha asal Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ini.

Untuk diketahui Primakara University memiliki dua fakultas, yaitu Fakultas Teknologi Informasi dan Desain, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pada Fakultas Teknologi Informasi dan Desain memiliki 4 program studi (prodi) yakni Prodi S1 Informatika, Prodi S1 Sistem Informasi, Prodi S1 Sistem Informasi Akuntansi, dan Prodi S1 Desain Komunikasi Visual.

Sedangkan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terdapat 3 prodi. Yaitu Prodi S1 Bisnis Digital, Prodi S1 Manajemen, dan Prodi S1 Akuntansi. Karena kampus IT manajemennya nanti berbau IT juga namanya manajemen bisnis teknologi informasi.

Kampus yang kerap dikunjungi para pejabat dan sejumlah menteri ini punya alasan mengapa lulusan SMA atau sederajat harus memilih kuliah di Primakara University. Pertama, lanjut Made Artana karena kampus ini terjamin kualitasnya serta tersertifikasi 2 standar internasional, ISO 9001:2015 untuk penjaminan mutu, dan ISO 21001:2018 untuk pengelolaan perguruan tinggi. “Kampus Primakara ini juga terakreditasi B dengan kualifikasi sangat baik,” tegasnya kembali.

Alasan kedua, sambung Made Artana, kuliah di Primakara University akan membuat lebih percaya diri karena Primakara University telah dinobatkan sebagai Kampus IT dan Bisnis Terbaik 2020 Bali dan Nusra serta menjadi Kampus Terinovatif 2021 se-Bali dan Nusra.

Alasan ketiga, kata Made Artana, Primakara punya kepastian karier yang cemerlang karena 94,80% lulusannya bekerja secara layak, gajinya di atas 1,2 kali UMR. 77,75% lulusan Primakara bekerja sesuai bidang studi, 69,20% sudah bekerja sebelum wisuda, dan 19,05% lulusan Primakara menjadi pengusaha digital (technopreneur).

“Kalau dilihat kampus Primakara itu tampilannya gak kayak kampus karena memang kita rancang kita buat seperti gaya anak muda sehingga mahasiswa tidak malas datang ke kampus tapi justru menjadikan kampus Primakara tak hanya tempat belajar namun jadi tempat nongkrong yang edukatif,” terang Made Artana.

Begitu lulus, masa tunggu alumni untuk bekerja dan diterima di dunia usaha dan dunia industri itu kurang dari tiga bulan. Tak heran, banyak lulusan Primakara yang bekerja pada posisi yang bagus, dan tak sedikit pula lulusannya menjadi pengusaha digital.

Sejumlah industri pun mengakui lulusan Primakara memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri atau perusahaan, mampu melakukan pengembangan software dengan sangat baik, dan mampu mengerjakan tiap proyek sesuai yang diharapkan perusahaan. (wid)