New York (Metrobali.com)-

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin pertemuan terakhir panel tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait Agenda Pembangunan pasca2015 yang bertema “The Way Forward and Political Consensus”.

Pertemuan itu dilakukan di Ruang Konferensi 6 North Lawn Buiding, Markas Besar PBB, New York, Rabu sore waktu setempat atau Kamis (30/5) dini hari wib.

Sebagaimana diketahui Presiden Yudhoyono bersama dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf telah diminta oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon untuk memimpin panel tingkat tinggi PBB yang membahas agenda pembangunan pasca2015.

Namun dalam pertemuan terakhir kali ini Perdana Menteri Inggris dan Presiden Liberia berhalangan hadir. Mereka diwakili oleh Wakil Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai dan Menteri Pembangunan Internasional Inggris Justine Greening.

Menjelang keberangkatannya ke New York, Presiden Yudhoyono menjelaskan di akun jejaring sosial twitternya, @SBYudhoyono, bahwa pertemuan High Level Panel di New York masih akan membahas untuk terakhir kalinya substansi laporan, termasuk judul akhir Laporan Panel.

Menurut Presiden, di akhir pembahasan, hasil kerja panel Agenda Pembangunan Pasca 2015, akan diserahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk dibahas oleh negara-negara anggota PBB.

“Dokumen yg akan saya serahkan ke Sekjen PBB adalah ‘One World: A Global Partnership for Sustainable Development & Poverty Eradication’.” Penyampaian Laporan tersebut kepada Sekretaris Jenderal PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi tersebut yang telah melakukan empat pertemuan sebelum pertemuan New York kali ini, masing-masing di New York, Amerika Serikat (September 2012), London, Inggris (November 2012), Monrovia, Liberia (Februari 2013), dan Bali, Indonesia (Maret 2013).

Sementara itu sebelumnya Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku faizasyah mengatakan bahwa setelah menyampaikan laporan tersebut, Presiden juga akan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB untuk menyampaikan briefing terkait hasil pembahasan panel tingkat tinggi PBB tersebut.

Ia menjelaskan bahwa pertemuan terakhir panel tersebut akan menjadi kulminasi dari proses panjang penyusunan laporan panel terkait visi agenda pembangunan pasca2015.

“Sebagaimana halnya MDGs (Tujuan Pembangunan Milenium), agenda pembangunan pasca2015 yang digariskan dalam laporan panel tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan negara-negara dalam menetapkan prioritas pembangunannya untuk jangka waktu 15-20 tahun ke depan setelah 2015,” katanya.

Bertepatan dengan keberadaan Presiden Yudhoyono di New York, suatu organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (A0CF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award.

Penghargaan itu diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan beragama dan hubungan antar-peradaban.

Presiden Yudhoyono beserta rombongan, antara lain Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Menteri Perindustrian MS Hidayat dijadwalkan bertolak dari New York pada 31 Mei 2013. INT-MB