jokowi 5

Sorong (Metrobali.com)-

Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh jajaran Basarnas, KNKT, TNI dan Polri untuk turun membantu mencari pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya – Singapura yang dinyatakan hilang kontak pada Minggu (28/12)  pagi.

“Saya sudah memerintahkan kepada Basarnas, KNKT, seluruh jajaran, Panglima TNI, Kapolri dan kepala staf untuk membantu mencari. Dan dari Singapura… juga ingin membantu, termasuk Australia,” kata Presiden di sela-sela kunjungan kerjanya ke Papua.

Ia mengaku telah mendapatkan informasi tentang hilangnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang itu dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskompublik) Kemenhub JA Barata dalam keterangan tertulisnya menyatakan kronologi hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 diawali dengan pesawat berangkat dari Surabaya, pukul 05.36 WIB menuju Singapura.

“Pesawat terbang dengan ketinggian 32.000 kaki dan pesawat mengikuti jalur penerbangan M-635,” katanya.

Selanjutnya pesawat menghubungi pengawas lalu lintas udara/ATC Jakarta pukul 06.12 WIB pada ketinggian FL.320 pada Frekuensi 125.7 MHz.

Pada saat kontak, ATC Radar Jakarta mengidentifikasi pesawat pada layar radar dan pada saat kontak, pesawat menyatakan menghindari awan ke arah kiri dari M-635 dan meminta naik ke ketinggian 38.000 kaki (FL.380).

“Pukul 06.16 WIB pesawat masih terlihat di layar radar dan pukul 06.17 WIB pesawat hanya tampak signal ADS-B, pada saat ini sekaligus hilang kontak dengan ATC,” katanya.

Kemudian pada pukul 06.18 WIB target hilang dari radar, hanya tampak “flight plan track” saja.

Jumlah penumpang tercatat 155 orang yang terdiri dari dewasa 138 orang, anak 16 orang, bayi 1 orang, serta awak terdiri dari 1 orang Pilot (Kapten Irianto), 1 orang FO (Remi Emmanuel Plesel), dan 4 orang anggota kru (Cabin Crew). AN-MB