Buleleng, (Metrobali.com)

Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng meluncurkan program Bumbung Kemanusiaan Pramuka Peduli.

Peluncuran dilakukan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Gede Suyasa selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng di sela-sela kegiatan Sosialisasi Pakaian Pramuka, Lambang Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bali, dan Pusat Data Kepramukaan Bali yang bertempat di GOR Buana Patra Singaraja, Rabu (28/6).

Ditemui usai peluncuran dan membuka sosialisasi, Suyasa menjelaskan selama ini Gerakan Pramuka memang sangat dekat dengan urusan-urusan kemanusiaan. Gerakan Pramuka juga memiliki Pramuka Peduli. Dalam hal kebencanaan, Gerakan Pramuka memiliki Pramuka Tanggap Bencana. Termasuk saat pandemi Covid-19, Gerakan Pramuka memiliki satuan tugas khusus.

“Kita sangat fokus dalam hal itu. Apalagi di masa pandemi yang memerlukan gotong royong dan kerja bersama seluruh pihak,” jelasnya.

Saat ini, ketika masuk ke endemi, fokusnya adalah membantu masyarakat yang masih berada dalam garis kemiskinan. Terlebih lagi, masih adanya kemiskinan ekstrem di Buleleng. Pemerintah daerah sendiri sudah akan menyelesaikan permasalahan kemiskinan ekstrem tersebut. Tetapi di luar itu, masih ada masyarakat miskin yang belum mendapat perhatian. Seperti yang sudah dilakukan, Gerakan Pramuka Buleleng masuk membantu dengan partisipasi tenaga dalam bedah rumah. Di sisi lain, Gerakan Pramuka Buleleng ingin mengambil salah satu atau dua bedah rumah untuk dibantu pembiayaannya.

“Dananya dari sumbangsih para anggota dalam Bumbung Kemanusiaan ini. Walaupun jumlah sumbangannya tidak begitu besar namun dengan jumlah anggota yang besar di Buleleng, bisa menjawab kebutuhan biaya rehab rumah bagi masyarakat miskin,” ujar Suyasa.

Suyasa pun menambahkan Gerakn Pramuka Buleleng akan mengembangkan usaha-usaha untuk bisa mendapatkan dana dalam hal pembiayaan kegiatan-kegiatan. Termasuk kedatangan narasumber dari Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka untuk menjelaskan standarisasi pakaian Pramuka. Ini bisa membantu unit-unit usaha Gerakan Pramuka khususnya di Kabupaten Buleleng. Pengaktifan kembali unit-unit usaha juga didorong oleh Kwarnas.

“Sehingga bisa mendapatkan keuntungan untuk selanjutnya dikembalikan ke Gerakan Pramuka itu sendiri. Harapannya ke depan, Gerakan Pramuka makin lama makin mandiri. Dengan begitu bisa beraktivitas lebih banyak dari saat ini,” imbuh mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ini.

Pada saat peluncuran, Bumbung Kemanusiaan telah mengumpulkan dana sebesar Rp6,3 juta yang merupakan sumbangsih dari para anggota yang menghadiri kegiatan sosialisasi. (dra)