Denpasar (Metrobali.com)-
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, mulai melakukan gerilya politik menjelang konvensi calon presiden (capres) dari Partai Demokrat untuk Pilpres 2014 mendatang. Bahkan ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menghadiri cara pembekalan caleg dari Partai Demokrat di Denpasar, Minggu malam, 21 Juli 2013.

Kendati begitu, Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, Jero Wacik, membantah jika kehadiran Pramono Edhie dalam rangka perkenalan dirinya menjelang konvensi.

”Ini bukan gerilya politik. Pramono Edhie hadir tidak dalam kaitan dengan persiapan menjelang konvensi, tapi dalam kapasitas sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat,” jelas Jero Wacik.

Wacik membantah bahwa kehadiran keduanya dalam acara pembekalan caleg di Bali ini dalam rangka sosialisasi dan gerakan mencari dukungan menjelang pelaksanaan konvensi. ”Konvensi itu masih jauh, jadi kami hadir murni untuk memberikan pembekalan kepada caleg di Bali,” kelit Menteri ESDM itu.

Menurut dia, Pramono Edhie bersama Made Mangku Pastika dan Dede Yusuf baru saja diangkat sebagai anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Itu sebabnya, Pramono Edhie juga hadir untuk membekali para caleg yang akan bertarung dalam Pileg 2014. ”Sebenarnya Mangku Pastika juga ingin hadir. Tetapi karena ada halangan, beliau batal hadir bersama kami,” tuturnya.

Beberapa waktu terakhir ini, nama Pramono Edhie memang digadang-gadang tampil sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk Pilpres 2014. Namun upaya untuk memuluskan langkah Pramono Edhie ini dibungkus rapi dengan digelarnya konvensi capres dari Partai Demokrat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta. Menurutnya, dalam pertemuan yang digelar tertutup itu sama sekali tak membicarakan soal keikutsertaan Pramono Edhie dalam konvensi. Namun ia tak menampik jika pertemuan selama dua jam itu membahas mekanisme konvensi.

“Tidak ada sosialisasi beliau (Pramono Edhie) untuk ikut konvensi. Tapi benar jika Pak Jero Wacik menjelaskan soal konvensi,” kata Mudarta. Kendati begitu, soal kehadiran Pramono Edhie, Mudarta menyerahkan sepenuhnya kepada kader di Bali. “Tadi beliau sempat memberi pembekalan kepada kader. Nanti kan kader lihat gaya bahasa, gestur tubuh beliau dan lain sebagainya, itu akan menjadi masukan bagi kader. Kader juga akan mensosialisasikan kepada teman-temannya,” imbuh Mudarta.

Bali sendiri, kata Mudarta, belum memiliki sikap siapa yang nantinya bakal didukung pada konvensi Demokrat. “Nanti kita lihat dulu hasil survei tiga lembaga terhadap peserta konvensi. Baru kita akan sampaikan pandangan kami,” demikian Mudarta. BOB-MB