Denpasar (Metrobali.com)-

Pelaksanaan Pameran Pembangunan Bali (PPB) tahun ini telah berlangsung sejak Selasa (14/8) lalu di Arts Centre Bali, Denpasar. Beragam hasil pembangunan Bali telah disajikan dalam pameran tersebut, seperti kerajinan, perbankan, dan industri kreatif, serta lainnya.

Tak hanya itu, sejumlah kreativitas seni budaya seperti pagelaran Topeng Prembon, Pesantian, pementasan Wayang Kulit Cenk Blonk, serta konser musik kolosal Pramusti Bali pun sempat dipentaskan. Sebagai sarana hiburan bernilai edukatif bagi para pengunjung pameran. Terutama dari kalangan pelajar. Selain itu, juga sempat dimeriahkan aneka perlombaan seperti mewarnai, menggambar, dan memancing, serta lainnya.

Dari pengamatan wartawan koran ini, hingga menjelang berakhir, Kamis (23/8) hari ini pelaksanaan PPB tahun ini termasuk relatif lebih baik daripada tahun sebelumnya. Mulai dari penataan stan pameran, tingkat kunjungan dari kalangan pelajar, serta pagelaran seni budaya hingga kreativitas berbasis edukasi kreatif yang cenderung lebih variatif dan konstruktif. Sehingga terkesan cukup relevan terhadap tema PPB tahun ini. Yakni: Memperkokoh Kearifan Budaya Bali dalam Rangka Mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat berkunjung, Minggu (20/8) lalu bahkan sempat menegaskan bahwa pelaksanaan PPB tahun ini relatif lebih baik meskipun belum sepenuhnya sesuai dengan apa yang dicita-citakannya. “Saya lihat pelaksanaan PPB makin baik, tetapi masih belum seperti apa yang saya cita-citakan,” ujarnya.

Baginya, pelaksanaan PPB tahun ini telah mampu menghemat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Bali hingga sebesar Rp 5 miliar lebih. Namun, pelaksanaan PPB tahun ini masih perlu lebih ditingkatkan. Terutama dari penyajian hasil pembangunan Bali baik yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Bali maupun pemerintah kabupaten/kota.

Menyikapi kondisi itu, gubernur menyarankan supaya penyajian stan pameran dalam pelaksanaan PPB tahun depan harus dimulai dari tahapan perencanaan (input), implementasi (proses realisasi), hingga arah pembangunan Bali ke depan (output), serta nilai manfaat yang diperoleh (outcome) bagi masyarakat Bali.

Diharapkan, dengan begitu masyarakat Bali dapat mengetahui secara terbuka dan transparan beragam kebijakan pemerintah terhadap pembangunan Bali selama ini, dan termasuk yang akan datang. “Sebagai media informasi yang bernilai edukatif terutama bagi kalangan pelajar serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. IJA-MB