ilustrasi-borgol (2)

Denpasar (Metrobali.com)-

Masih ingat insiden senggolan berujung tiga buah tusukan yang menewaskan Arik Rahmat Dani (22) setelah dangdutan di Jalan Mahendradata Sabtu (5/9) lalu.

Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana membenarkan penangkapan oknum pemuda yang diduga kuat menghabisi nyawa Dani.
Setelah dua minggu melakukan penyelidikan, penyidikan, dan pengejaran, akhirnya Minggu (20/9) puluhan pemuda yang diduga kuat mengeroyok pria kelahiran Bondowoso, 25 Maret 1993 yang beralamat tetap di Desa Sumber Salam RT/RW 027/008, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur diamankan oleh jajaran petugas Polsek Denpasar Barat.

“Benar sudah ditangkap. Secepatnya akan kami sampaikan hasil pengembangannya,” kata Wardana dikonfirmasi via telpon di Denpasar, Minggu (20/9).

Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Meki Wahyudi juga mengatakan para tersangka penusukan sudah diamankan.

“Nanti malam (kemarin red) akan dilaksanakan gelar perkara. Sampai sekarang tersangka utamanya masih belum ditetapkan. Semuanya masih diperiksa satu per satu secara intensif,” jelasnya.

Diketahui sebelumnya, korban bernama Dani dalam kondisi setengah mabuk, tanpa sengaja menyenggol penonton lain dalam sebuah pentas dangdut di areal pameran Mahendradata Sabtu (5/9) lalu.

Keributan pun tak terelakkan. Walau sempat berdamai, sekitar pukul 23.00 wita. Dani tewas ditangan sekelompok orang yang tak dikenal yang mengeroyoknya di Jalan Mahendradata, tepatnya di utara Sekolah Pelita Bangsa, dekat sebuah jembatan.

Hanya karena masalah sepele, tiga buah tusukan benda tajam menghujam tubuh pemuda yang saat kejadian mengenakan sweater warna hitam. Darah segar muncrat dari pinggang belakang kiri, punggung belakang atas, dan punggung belakang bagian tengah korban.

Saat ditemukan anggota satuan polisi Polsek Denpasar Barat korban yang ngekos di Jalan Kusuma Dewa II, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara yang teridentifikasi memakai celana jeans pendek warna hitam, celana pendek training warna biru, sepatu warna coklat merk DC, karet gelang pada tangan kiri, dan terdapat tato bunga di pergelangan kaki kirinya. Rekan korban AF (17) seorang sopir ekpedisi gudang JBS mengaku tak kuasa melihat temannya dihakimi di depan matanya sendiri.

Kepada penyidik Polsek Denpasar Barat pemuda asal Koncer Bondowoso Jawa Timur mengatakan bahwa usai nonton dangdut dirinya, korban, dan SS (17) pulang mengendarai sepeda motor Yamaha dengan berboncengan tiga dan tiba-tiba sekelompok orang tak dikenal datang dan mengeroyok mereka.SIA-MB