Jembrana (Metrobali com)-

 

Pihak Kepolisian Resort (Polres) Jembrana masih melakukan penyelidikan terkait terbakarnya Pasar Desa Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara.

“Kami sudah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan” ujar Kapolres Jembrana AKBP i Dewa Gde Juliana dikonfirmasi, Minggu (5/2/2023).

Pihaknya juga sudah mengamankan tempat kejadian dan saat ini dalam status quo karena terdapat sekitar 20 kios dalam dua blok yang terbakar. “Untuk data pastinya dan yang lainnya kami sudah berkordinasi dengan pihak desa setempat” jelasnya.

Terkait penyebab disebutnya selain berdasarkan saksi-saksi namun juga tetap berkordinasi dengan Laboratorium forensik (Labfor) untuk menemukan apa penyebab utama dari kejadian tersebut.

Pihak labfor kata Kapolres Jembrana berencana melakukan pengecekan atau olah TKP pada Rabu (8/2/2023) mendatang untuk memastikan apa penyebab kebakaran tersebut. “Persesuaian dari keterangan saksi serta data dan bukti di lapangan berdasarkan labfor yang nanti bisa diketahui apa kira-kira penyebab kejadian kebakaran tersebut” ungkapnya.

Pihaknya sudah memintai keterangan dan informasi dari saksi utama termasuk saksi-saksi lainnya dan ini masih terus berjalan. “Jadi Labfor nanti turun pada hari Rabu mendatang untuk bisa memastikan secara ilmiah bagaimana kejadian tersebut sebenarnya” terangnya.

Terkait kendaraan water canon yang ikut turun ke lapangan memadamkan api menurut Kapolres Jembrana sebagai layanan kepada masyarakat untuk membackup petugas dari Damkar Jembrana.

“Mungkin ada yang tidak terjangkau. Ini kita tangani dengan water canon. Harapan kita agar bisa ditangani secara cepat sehingga tidak berdampak meluasnya kebakaran” jelasnya.

Masih kata Kapolres, di lokasi kejadian sudah dipasang polis line (garis polisi) dan untuk pengamanan dilakukan dari Polsek Negara sehingga warga atau pedagang disekitarnya bisa tetap beraktivitas seperti biasa.

Untuk diketahui Pasar Desa Adat Lelateng terbakar pada Sabtu (4/2/2023) malam. Api diketahui warga sudah membesar sekitar pukul 21.00. Dari kejadian tersebut ditafsir mengalami kerugian hingga satu miliar rupiah lebih.

Karena selain meludeskan bangunan pasar dan 20 kios juga menghanguskan barang dagangan milik para pedagang diantaranya sembako dan pakaian.

Untuk memadankan api, petugas harus berjibaku hingga pagi hari. Api baru bisa dipadamkan Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 04.00. (Komang Tole)