amankan suara

Kembali

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Resor Kota Denpasar meningkatkan pengamanan proses rekapitulasi suara Pemilihan Presiden di tingkat desa dan kelurahan yang digelar mulai 10-12 Juli 2014.

“Kami jamin pengamanan agar proses penghitungan suara berjalan lancar,” kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Ida Bagus Sarjana di Denpasar, Kamis (10/7).

Penjagaan itu, kata dia, juga untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan di tengah tensi politik Tanah Air yang semakin memanas setelah usai pemungutan suara.

Eskalasi suhu politik itu juga salah satunya disebabkan adanya klaim dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang sama-sama mengaku menang berdasarkan hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei.

Dari “quick count” dari sejumlah lembaga survei itu, delapan di antaranya menyatakan pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK menang rata-rata 52 persen melampaui pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta.

Namun ada empat lembaga survei lain yang menyatakan bahwa pasangan pasangan Prabowo-Hatta unggul dibandingkan Jokowi-JK.

Untuk itu, pihak kepolisian tak ingin tingginya suhu politik tersebut semakin membuat situasi bertambah panas dengan melakukan antisipasi penjagaan suara di setiap kantor desa termasuk pengamanan hasil rekap suara.

Polresta Denpasar, kata dia, menerjunkan 988 polisi selama proses pemungutan suara dan penghitungan suara. Jumlah itu belum termasuk TNI dan petugas Perlindungan Masyarakat.

Untuk wilayah Denpasar tercatat ada 409.374 pemilih yang terdaftar sebagai pemilih tetap (DPT) di KPUD Denpasar yang tersebar di 798 tempat pemungutan suara di 43 desa. AN-MB