WALAU banyak sorotan dan kritikan pedas ditujukan kepada anggota DPR terutama terkait dengan kinerja mereka, namun para legislator yang duduk di lembaga ini tetap bergeming menyikapinya. Ibarat pribahasa, anjing menggonggong kafila tetap berlalu.

Namun, tidak demikian halnya dengan wakil rakyat yang satu ini. Anggota Komisi I DPRDBali, Ni Made Sumiati tampaknya gerah dengan tudingan miring tersebut. Karenanya, ia mengingatkan setiap anggota dewan yang merupakan representasi dari wakil rakyat untuk tidak melupakan konstituennya.

“Setiap wakil rakyat (anggota DPR, red) harus selalu ingat dengan tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan oleh konstituennya,” kata Sumiati mengingatkan, saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi  ‘Pemberdayaan Pasrtisipasi Politik dan Konstituen Pascapemilu’ di Denpasar, baru-baru ini.

Dalam diskusi yang digelar Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali itu, ia mengatakan, pada dasarnya ada dua tugas dan tanggung jawab pokok yang diemban seorang anggota dewan, yakni membesarkan partai yang mengusungnya dan menguatkan konstituen yang telah memilihnya.

“Untuk menguatkan konstituen dapat dilakukan dengan menjembatani apa yang menjadi kebutuhan mereka. Langkah nyatanya dengan memediasi keinginan rakyat melalui analisa yang lebih tajam tentang program-program dari pemerintah,” tandas politisi PDI-P yang juga mantan aktivis perempuan ini.

Dari sanalah, imbuh Sumiati, seorang anggota dewan dapat membantu masyarakat yang diwakilinya. Langkah lainnya yang juga tidak kalah penting menurut dia adalah wajib mewujudkan visi dan janji-janji yang disampaikan kepada masyarakat pendukungnya saat dilakukan kampanye politik.

“Jadi intinya, wakil rakyat itu harus memegang keberimbangan tanggung jawab kepentingan antara membesarkan partai dengan memberdayakan konstituen,” kata politisi asal Karangasem ini. Namun, lanjutnya, tidak semua konstituen mempunyai mental yang jujur. Sebagian dari mereka juga rela suaranya dibeli ketika menjelang pemilihan calon anggota legislatif dilakukan, sehingga masyarakat tidak akan menagih tanggung jawab lagi kepada wakilnya di legislatif.

Namun, imbuhnya,  bagi konstituen yang masih memegang idealisme dan kejujuran, tentu saja wakil rakyat yang tak peduli dengan rakyat ke depannya tak akan dipilh lagi. “Mereka jelas tak percaya lagi dan mau memilih calon wakil rakyat yang telah mengingkari janji-janji saat kampanye. Maklum, rakyat sekarang makin cerdas dan kritis. Mereka tahu mana wakil rakyat yang benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat, dan mana wakil rakyat yang  berorientasi pada kepentingan pragmatis semata,” demikian Sumiati. (MB-SAS)