Denpasar  15/7(Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali mengimbau pengelola vila di Pulau Dewata untuk memenuhi standar keamanan mengingat maraknya kasus perampokan yang menyasar sejumlah vila yang sebagian besar dihuni wisatawan mancanegara.

“Selama ada pagar dan dikunci itu sudah standar, tetapi vila di Bali tidak semuanya dilengkapi CCTV (kamera pengawas) tetapi kalau ada CCTV akan lebih baik,” kata Kepala Sub-Direktorat III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali AKBP Harry Haryadi di Denpasar, Senin (15/7).

Menurut dia, maraknya perampokan yang menyasar wisatawan mancanegara di vila disebabkan karena para perampok menilai para korban kerap lalai dalam menjaga keamanan vilanya dan sering abai dalam menaruh barang berharga.

“Mereka (perampok) menyasar wisatawan asing karena wisatawan itu sering menaruh barang dengan ceroboh dan vilanya tidak dikunci,” ujarnya.

Selain itu pihaknya juga mengimbau agar setiap vila yang dilengkapi dengan petugas pengamanan untuk melakukan patroli di sekitar kawasan vila.

“Kami juga imbau agar para satpam meningkatkan patrolinya karena sering tempat kejadian perkara berlokasi cukup jauh dari pos satpam sehingga kalau korban berteriak, terkadang mereka tidak mendengar,” ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa adanya kamera pengawas di vila sangat membantu petugas kepolisian dalam proses penyelidikan apabila terjadi kasus perampokan.

Pada Sabtu (13/7) petugas kepolisian berhasil menangkap seorang anggota komplotan perampok yang menyasar vila yang dihuni turis mancanegara di empat kawasan wisata di Pulau Dewata di antaranya di Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, dan Kota Denpasar.

Polisi berhasil menangkap Sahdi (32) asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat berkat gambar yang didapatkan dari rekaman CCTV di Vila Begawan di Jimbaran yang sempat dibobol kawanan perampok.

Dari pengakuan tersangka, selama kurun waktu tahun 2012-2013, sedikitnya 35 vila telah dibobol kawanan perampok.

Mereka tak hanya menguras harta benda para korban, namun para perampok tersebut juga kerap melukai para korban apabila aksinya diketahui korban.

Dari sejumlah kasus permapokan di vila, selama tahun 2013 ada dua kasus perampokan yang mencengangkan terjadi di Kabupaten Badung.

Kasus itu di antaranya menimpa seorang korban perampokan bernama Paul Gill pada Sabtu (5/1) yang menghuni Villa Chole di Jalan Pantai Berawa, Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Dia mengalami luka parah setelah ditusuk kawanan perampok di bagian punggung dan lehernya.

Sedangkan pada Sabtu (27/4) seorang wisatawan asal Australia, LK Taylor (28) menjadi korban pemerkosaan dan perampokan di Villa Damais, Jalan Bumbak Nomor 189, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. AN-MB