Barang bukti mobil — Polisi Dalami Motif Pengiriman Uang Tengah Malam
Denpasar (Metrobali.com)-
Pihak kepolisian menyelidiki motif pengiriman uang yang dilakukan oleh vendor PT Andalan ke BCA dikawasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung sesaat sebelum perampokan. Hal ini dikarenakan, polisi menemukan kejanggalan pengiriman uang dalam jumlah banyak dan tidak dikawal oleh anggota Polisi. Hal ini dipastikan oleh Kapolresta Komisaris Besar (Kombes) Hadi Purnomo saat memberikan keterangan kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (26/4) siang.

“Kami akan melaksanakan pendalaman lagi terkait pengiriman malam hari. Bisakan siang hari dan pagi hari untuk pengiriman. Kenapa harus malam hari?,” katanya.

Apalagi, pengiriman uang yang dilakukan oleh tiga karyawan dari PT Andalan tanpa ada pendampingan oleh anggota kepolisian. Padahal, uang yang diangkut menggunakan mobil sangat banyak. “Saya sangat menyayangkan, sekali lagi saya tekankan menyayangkan PT Andalan yang tidak ada koordinasi dengan kita dalam pengiriman uang jumlah banyak,” tutur Kombes Hadi.

Dikatakan Kapolresta, pihak kepolisian masih mendalami pemeriksan tiga orang korban yang merupakan karyawan PT Andalan. Ketiga korban adalah sopir I Gede Mahardika (50), Staf pengisi uang, Komang Antoni (27) dan satpam Mikael Bagu Koro (24). “Ada juga anggota kita yang sudah ke kantor PT Andalan di kawasan Denpasar Selatan untuk mencari bukti lain,” katanya.

Sebelumnya, pelaku perampokan melancarkan aksinya di halaman parkiran BCA kawasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Mobil pengangkut uang milik PT Andalan dirampok oleh tiga orang pelaku menggunakan penutup muka. Mereka melumpuhkan korban dengan gas beracun dan mengambil 5 tas uang mencapai 1,8 miliar.

Editor : Nyoman Sutiawan