Samarinda, (Metrobali.com)-

Polemik yang terjadi di internal kepengurusan KONI Kutai Timur, Kalimantan Timur dikhawatirkan mengancam persiapan atlet daerah itu yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Ke-V November 2014 di Samarinda.

Ketua Pengkab Forki Kutai Timur Ismaun di Samarinda, Rabu, mengatakan hingga saat ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat belum bisa mencairkan anggaran sebesar Rp12,5 miliar untuk persiapan tim Kutai Timur mengikuti Porprov Kaltim.

Ia mengatakan hal ini dikarenakan proses pencairan dana untuk persiapan Porprov tersebut membutuhkan rekomendasi KONI, sementara kepengurusan KONI Kutai Timur periode 2010-2014 sudah berakhir baktinya sejak 20 September 2014.

“Pengurus KONI Kutai Timur memang ingin memperpanjang masa bakti kepengurusan, tetapi kami dari 36 pengurus cabang olahraga (cabor) di Kutai Timur sebagai anggota KONI menolak usulan perpanjangan tersebut dan meminta segera dilaksanakan musyawarah kabupaten (Muskab),” kata Ismaun.

Dia mengatakan imbas dari polemik internal ini secara otomatis mengganggu persiapan atlet Kutai Timur untuk berlaga di Porprov.

Fakta dilapangan, kata dia, terlihat adanya atlet yang menjalankan training centre (TC) dan ada yang tidak. Hal itu akibat cabor belum menerima anggaran dari Pemkab Kutai Timur.

“Kalaupun ada yang melakukan pemusatan latihan mungkin mereka menggunakan dana pribadi, karena anggaran untuk KONI Kutai Timur belum bisa dicairkan,” katanya.

Menurut Ismaun, pengurus cabang olahraga yang ada saat ini sepakat menginginkan agar segera dilaksanakan muskab untuk memilih kepengurusan KONI Kutai Timur yang baru.

Namun karena sudah mendekati pelaksanaan Porprov, katanya, opsi yang paling memungkinkan adalah menunjuk karteker untuk menjalankan roda organisasi KONI.

Sekretaris Percasi Kutai Timur M Azis mengatakan alasan penolakan perpanjangan kepengurusan KONI Kutai Timur karena sejumlah pengurus cabor mengaku selama ini tak pernah diajak rapat koordinasi (rakor).

“Selama empat tahun ini kami tidak pernah diajak rapat koordinasi, ada 43 cabang yang tergabung di KONI Kutai Timur dan kami 36 anggota menginginkan segera digelar musyawarah untuk memilih kepengurusan baru,” ungkap Azis.

(Ant)-