Nusa Dua (Metrobali.com)-
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowadojo menyatakan jika perekonomian Indonesia akan menguat pada semester kedua tahun ini. Agus mengakui jika pada semester pertama tahun ini perekonomian Indonesia menurun. Penurunan itu terjadi, sambung dia, akibat tingginya konsumsi rumah tangga dan investasi non bangunan.

Selain itu, Agus juga menyebut jika polemik kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menyebabkan Indonesia kehilangan investment grade. Polemik kenaikan harga BBM juga menjadi pemicu fluktuasi.

“Dari positif menjadi stabil merupakan akibat dari implementasi kebijakan BBM subsidi. Defisit transaksi berjalan di kuartal kedua akan lebih bersih,” ujar Agus dalam sesi kedua Pertemuan Puncak Forum Pemimpin Redaksi di Bali NDCC, Kamis 13 Juni 2013.

Agus meyakini perekonomian Indonesia akan kembali menguat di semester kedua tahun ini. Hal itu dipicu menguatnya permintaan domestik untuk persiapan Pemilu 2014. “Sembilan kuartal terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 6 persen. Paling stabil selama lima tahun terakhir di dunia,” papar Agus.

Sementara itu, imbuh Agus, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini berada di level 2,2 persen dan akan membaik tahun depan menjadi 3 persen. Ekonomi dunia akan terus tumbuh hingga tahun 2015 diprediksi mencapai 3,3 persen.

“Perekonomian di negara berkembang pada tahun ini diramalkan mencapai 5,1 persen menguat menjadi 5,6 persen dan 5,7 persen masing-masing pada 2014 dan 2015,” urai dia.

Atas penguatan perekonomian dunia, Agus menyebut harga komoditas andalan yang terus merosot lewat pasar keuangan dan pasar perdagangan akan kembali naik seiriing dengan menguatnya perekonomian dunia. BOB-MB