Denpasar (Metrobali.com) 

 

Kepolisian Polda Bali tengah menyelidiki sebuah grup Telegram khusus yang menawarkan jasa prostitusi khusus wanita warga negara asing di Pulau Bali. Kasus ini menjadi perhatian setelah grup tersebut viral di media sosial.

Dilaporkan oleh Kasubdit V Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP Nanang Prihasmoko, bahwa pihaknya menerima laporan tentang adanya grup Telegram khusus yang menjajakan pekerja seks komersial (PSK), dengan mayoritas pelaku adalah wanita asing atau “bule.”

Namun, penyelidikan masih terus berlangsung karena grup tersebut beroperasi dalam mode privat di Telegram, sehingga menghadirkan tantangan tersendiri bagi penegak hukum.

“Kita masih selidiki karena itu di group privat Telegram,” jelas Nanang Prihasmoko, dihubungi Sabtu 21 Oktober 2023.

Sebagian besar informasi mengenai kasus ini menyebar melalui media sosial, terutama terkait dengan keberadaan grup Telegram yang dikenal dengan nama “Beverly Babes.” Akun @bh_hanna yang terkait dengan grup tersebut menampilkan agen perantara eskort di beberapa lokasi, termasuk Bali, Phuket, dan Singapura.

Grup Beverly Babes menampilkan penawaran dari 19 wanita asing atau “bule” dengan layanan “BO” (Booking Outcall). Nama-nama wanita ini ditampilkan dengan lengkap dalam grup tersebut. Informasi yang diberikan mencakup umur, ukuran payudara, tinggi badan, jenis layanan yang ditawarkan, dan tarif yang berlaku.

Informasi di grup Beverly Babes juga menyebutkan lokasi di Pulau Bali tempat wanita asing ini menawarkan jasa prostitusi. Beberapa lokasi yang disebutkan meliputi Canggu, Ubud, Seminyak, Uluwatu, dan Nusa Dua.

Tidak berhenti disitu, grup nampak diikuti oleh 1940 member. Polda Bali, kata Nanang akan bersikap tegas dalam menyelidiki kasus ini dan berkomitmen untuk mengungkap lebih lanjut perihal grup Telegram Beverly Babes serta tindakan prostitusi yang terkait.

“Secepatnya kita akan selidiki dan menindak tegas pelaku yang terlibat dalam jaringan prostitusi semacam ini,” tegas Nanang. (Tri Prasetiyo)