Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali mengerahkan 1.300 personel yang bertugas selama Operasi Ketupat pada serangkaian Hari Raya Idul Fitri 1434 H, 3-18 Agustus 2013 mendatang.

“Kami kerahkan 1.300 personel dalam Operasi Ketupat,” kata Kepala Biro Operasi Polda Bali, Komisaris Besar I Gede Alit Widana, di Denpasar, Senin (15/7).

Menurut dia, jumlah personel tersebut disiagakan dari petugas Polda Bali sebanyak 341 orang dan petugas satuan pengamanan wilayah sebanyak 959 orang personel.

Pengerahan kekuatan personel pengamanan itu juga akan didukung oleh instansi terkait lainnya, di antaranya petugas TNI, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan petugas keamanan desa adat atau “pecalang”.

Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik mudik Lebaran 2013 di antaranya di pintu-pintu masuk dan keluar Bali seperti Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, terminal bus antarkota, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, dan sejumlah objek vital.

Dalam operasi tersebut, pihak kepolisian akan memberikan pengamanan kepada masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah, para pemudik, dan aktivitas umat Islam saat puncak Hari Raya Idul Fitri.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hariadi menjelaskan bahwa menjelang Lebaran pihaknya akan meningkatkan pengamanan dan pengawasan serta patroli rutin melalui kegiatan Operasi Ketupat sebagai kegiatan rutin tahunan.

“Kami akan meningkatkan pengawasan dan pengamanan terutama di sejumlah objek vital, orang, dan aktivitas masyarakat,” katanya pada Jumat (12/7).

Sejumlah objek vital telah menjadi perhatian pihak kepolisian dalam pengamanan Operasi Ketupat di sampung pintu masuk dan keluar Bali di antaranya pusat-pusat perbelanjaan, kawasan distribusi bahan bakar minyak dan sembako, perbankan, dan jalur mudik.

Selain itu, pihaknya juga akan mengawasi permukiman warga yang banyak ditinggal mudik ke kampung halamannya melalui kegiatan penjagaan dan patroli kepolisian.

Sasaran pengamanan dan patroli juga dilakukan di sejumlah tempat kos-kosan dan penginapan yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pelaku kejahatan.

Dia mengungkapkan bahwa yang tak kalah penting dalam pengamanan di Pulau Dewata yakni penjagaan dan pengamanan sejumlah objek wisata yang tak akan luput dari perhatian pihak berwenang mengingat Bali sebagai daerah wisata internasional.

Polisi, lanjut Hariadi, juga akan melakukan razia secara intensif yang menargetkan peredaran minuman keras dan senjata tajam.

Pihaknya dalam menjalankan operasi itu akan lebih mengedepankan pola preentif yakni antisipasi, preventif-melalui kegiatan patroli, serta kegiatan penindakan aksi kriminal. AN-MB