Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali tengah melakukan antisipasi pengamanan terkait dengan kegiatan tandingan yang menolak Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, 3-6 Desember 2013.

“Kegiatan yang ingin mengagalkan WTO juga ada,” kata Kepala Biro Operasi Polda Bali, Komisaris Besar I Gede Alit Widana, ditemui usai memimpin gelar pasukan pengamanan WTO di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (1/12).

Menurut dia, sejumlah elemen masyarakat yang merupakan lembaga swadaya masyarakat baik nasional maupun internasional itu telah mengantongi izin untuk menggelar forum diskusi yang menentang WTO.

Forum diskusi itu akan digelar di GOR Ngurah Rai, Denpasar yang rencananya dihadiri sekitar 800 orang.

Namun izin untuk diskusi itu, lanjut Widana, hanya untuk wilayah hukum Kota Denpasar.

Sehingga dipastikan mereka tidak akan bisa memasuki kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) sebagai lokasi tempat pertemuan WTO.

“Mereka tidak perbolehkan masuk ke Nusa Dua karena dikhawatirkan ada benturan,” ucapnya.

Untuk itu pihaknya mewanti-wanti petugas pengamanan untuk memahami situasi dan kondisi saat berlangsung konferensi dunia yang dihadiri sekitar 10 ribu delegasi dari 167 negara di dunia itu.

“Saya minta pahami situasinya karena gerakan lawan tidak mungkin diberikan identitas khusus WTO. Mereka bisa saja masuk ke Nusa Dua satu per satu tidak rombongan,” ujarnya kepada ribuan personel.

Alit berjanji akan berupaya maksimal untuk mengamankan pertemuan tingkat menteri perdagangan kesembilan itu untuk mengantisipasi gangguan keamanan.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan WTO sehingga bisa berjalan aman dan lancar,” kata Mantan Kepala Polresta Denpasar itu.

Mabes Polri sendiri akan membantu Polda Bali untuk pengamanan WTO termasuk tiga kepolisian di antaranya Polda Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. AN-MB