Foto: Penerapan Electrifying Agriculture di kalangan petani.

Badung (Metrobali.com)-

Sektor Pertanian Indonesia kini telah jauh berkembang mengikuti modernisasi yang tak terhindarkan sehingga inovasi terus dilakukan baik di sisi hulu, distribusi, hingga hilir. Program Electrifying Agriculture menjadi salah satu pendukung bagi petani modern untuk meningkatkan kapasitas usahanya melalui efisiensi pada penggunaan alat – alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik.

Agung Wedha, salah satu penggerak petani modern melalui kelompok Petani Muda Keren yang ditemui di lokasi Bali organic Subak Packing House, Kapal, Mengwi, Senin (29/11), menyadari pentingnya pemanfaatan alsintan berbasis listrik untuk mengoptimalkan _smart farming_ yang digagasnya bersama kelompok Petani Muda Keren.

“Untuk proses mekanisasi, penghidupan pompa, distribusi air, irigasi, sprinkle penyiram tanaman juga alat – alat lainnya kini kami gunakan yang berbasis listrik  untuk mendukung pengelolaan _smart farming_ sehingga dapat berjalan dengan massif dan efektif,” terang Wedha.

Di sisi hilir, dirinya menjelaskan kebutuhan listrik yang cukup besar tidak terhindarkan. Dari proses panen, distribusi hingga packing seluruhnya membutuhkan listrik.

“Apalagi di Petani muda Keren kami tidak hanya menjual produk – produk _fresh_ saja, tapi kami juga membuat produk – produk unggulan seperti _dryfood_ yang telah diekspor ke Eropa, jelas tanpa listrik yang andal kegiatan _food processing_ kami tidak dapat berjalan lancar,” jelasnya.

Lompatan besar bagi sektor Pertanian Indonesia melalui Electrifying Agriculture yang digagas PT PLN (Persero) ini terbukti telah membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan peningkatan produktivitas mencapai 3 kali lipat dan efisiensi biaya operasional sebesar 60 persen.

General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana terus berupaya agar program ini dapat semakin dikenal masyarakat luas.

“Kami mendorong tak hanya sektor pertanian, namun juga perikanan, perkebunan, dan peternakan untuk bergabung pada program Electrifying Agriculture ini dengan beralih dari mesin – mesin berbasis bahan bakar fosil ke mesin berbasis listrik,” ajak Udayana.

Ia juga menerangkan bahwa modernisasi dan digitalisasi di sektor pertanian akan mengubah cara dan gaya bertani yang berorientasi ke depan sehingga lebih mandiri, efisien, dan ramah lingkungan.

“Tentu dengan dukungan listrik dari PLN, para petani diharapkan terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi sehingga kesejahteraan kian meningkat dan tujuan akhirnya adalah untuk mendukung Indonesia, khususnya Bali, mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan,” pungkasnya. (dan)