Makassar (Metrobali.com)-
PT Persero (PLN) melalui Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kilo volt (kV) Daya Baru yang berlokasi di Desa Bontobunga, Kecamatan Moncongloe Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Total investasi yang dikeluarkan PLN untuk pembangunan ini mencapai Rp 785 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 85 persen.
Pemberian tegangan pertama atau Energize GI 150kV Daya Baru berhasil dilaksanakan pada 17 Juni 2021 pukul 12.57 Wita. Langkah ini untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan guna memenuhi kebutuhan publik dan terutama mendukung percepatan investasi.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Defiar Anis, mengucapkan syukur atas pengoperasiaan GI 150kV Daya Baru. Ia berharap dengan beroperasinya GI ini dapat meningkatkan investasi di Sulawesi Selatan khususnya untuk Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perkotaan Mamminasata, dan sekaligus backup daya untuk Sultan Hasanudin International Airport (SHIA).
“Pengoperasian GI 150kV Daya Baru merupakan pekerjaan lanjutan dari Pekerjaan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150kV Kima – Daya Baru yang berhasil beroperasi pada bulan Maret lalu,” kata Anis.
Dia menjelaskan, GI 150 kV Daya Baru ini memiliki kapasitas 60 Megavolt Ampere (MVA) atau setara dengan 37 ribu pelanggan baru. Hal ini merupakan salah satu wujud komitmen PLN yang siap memenuhi kebutuhan listrik untuk pelanggan baik kendaraan listrik, industri, rumah tangga, dan Usaha Micro Kecil Menengah  (UMKM).
PLT Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi PLN dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan guna menunjang investasi di Sulsel. Ini merupakan salah satu wujud kesiapan PLN mendukung investasi di Sulawesi Selatan. Tak mungkin ada arus investasi jika tidak ada jaminan pasokan listrik.
“Sulawesi Selatan saat ini memiliki surplus listrik yang besar investor tidak perlu takut dengan ketersediaan daya. Ke depannya ada beberapa pengembangan kawasan seperti Makassar New Port, Kawasan industri di Maros, Bantaeng, Barru dan Makassar. Semua itu memerlukan daya yang besar,” jelasnya.
Ia menambahkan pemerintah mendorong PLN untuk sama-sama mengkapanyekan penggunaan kendaraan, pertanian, serta perabot rumah tangga berbasis tenaga listrik agar surplus daya yang ada saat ini dapat terserap.