Klungkung ( Metrobali.com )
            Tidak lama lagi warga Nusa Penida akan menikmati pelayanan PLN yang lebih baik di kepulauan tersebut. ini karena dalam waktu dekat PLN akan memasang kabel dibawah laut  ke Nusa Penida. Kabel laut tersebut nantinya akan melalui pantai Saba, Gianyar. Hal ini diakui Penanggung jawab PLN Lembongan, Nyoman Sudiatmika saat ditemui Metrobali.com di Ceningan senin (30/7). Selama ini penerangan di Nusa Penida termasuk Lembongan dan Ceningan mempergunakan mesin diesel itupu pasokan dari Nusa Gede ( nusa penida).

Hanya saja setiap tahun kemampuan mesin tersebut menurun sehingga setiap tahun harus tambah mesin untuk mempertahankan daya. Sementara permintaan sambungan juga terus meningkat. PLN Klungkung sendiri mengoprasikan 10 mesin Diesel di Nusa Penida. 8 diantaranya milik PLN dan dua buah sewa.

Sementara menurut Sudiatmika untuk Ceningan dan Lembongan membutuhkan power sebesar 2 mega watt. Sedangkan tegangan yang terpasang sebesar 5 mega dan ini hanya bisa optimal sebesar 80 persen.
Jika bakel laut sudah dipasang maka Diesel ini nantinya akan diarahkan untuk Indonesia timur. Sementara itu pelayanan PLN di Ceningan dan Lembongan banyak dikeluhkan warga. Bahkan ada empat buah tiang yang kondisi miring dan sangat berbahaya. Diantaranya di Ceningan dan di Lembongan serta Jungut Batu.

Tidak itu saja kebel tegangan tinggi di depan SD 2 Ceningan juga sangat berbahaya kerena terlalu rendah. Bahkan kabel tersebut nyaris bisa disentuh. Parahnya lagi kebel tersebut ada yang sudah lecet. Ini tentu sangat berbahaya bagi warga setempat. Terlebih lagi disana banyak anak anak karena dekat dengan sekolah. Menanggapi hal ini Sudiatmika mengaku telah berupaya. Malah belakangan ini persoalan tersebut sudah dilaporkan ke atasanya di Klungkung.

Pihaknya sendiri berharap segera dilakukan perbaikan. Masalah tiang yang miring juga disebabkan rekanan yang memasang tiang tersebut tidak melakukan dengan baik. Dimana pada bawah tiang tidak di kasi campura semen sehingga mudah ambles, hal tersebut Sudiatmika juga sudah melapor baik lisan maupun lewat email, hingga kini belum ditanggapi, ujarnya. SUS-MB