Gianyar, (Metrobali.com)

 

Kementerian Keuangan berikan apresiasi atas

terjaganya kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2021.

Apresiasi diberikan dalam bentuk plakat dan penghargaan dari Pemerintah Republik

Indonesia. Plakat diserahkan kepada pemda yang meraih opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) selama 10 tahun berturut-turut. Penghargaan diberikan untuk

peraih opini WTP 5 tahun berturut-turut. Terdapat satu pemerintah daerah (pemda)

di Bali berhasil meraih opini WTP sepuluh tahun berturut-turut, dan pemda lainnya

meraih opini WTP antara enam hingga delapan tahun berturut-turut. Terjaganya

kualitas laporan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai bukti

komitmen para Kepala Daerah dan seluruh pengelola keuangan daerah, dalam

menjalankan tata kelola keuangan yang baik. Hal ini berlangsung dalam kondisi

tekanan Pandemi Covid-19 di sepanjang tahun 2021.

 

Pemerintah Kabupaten Gianyar telah mendapat opini WTP delapan tahun berturut

turut sejak 2014 hingga tahun 2021. Prestasi ini menunjukkan bahwa pemerintah

daerah memiliki komitmen untuk terus memperbaiki tata kelola dan kualitas

pengelolaan keuangan daerah yang menjadi tanggungjawabnya. Hal ini

menunjukkan adanya proses akuntabilitas transaksi keuangan kepada masyarakat,

sehingga bisa memunculkan kepercayaan kepada institusi publik terutama

Pemerintah Daerah

 

Perkembangan pelaksanaan APBN tahun 2022 di Kabupaten Gianyar per 31

Oktober 2022 untuk Realisasi belanja negara atas Belanja Pemerintah Pusat

mencapai Rp. 203,82 Miliar merupakan 81,56% dari pagu 249,89 Miliar. Realisasi

Dana Transfer ke Daerah Kabupaten Gianyar sebesar 961,81 milyar (84,88%) dari

total pagu sebesar 1.133,09 milyar.

 

Dana transfer meliputi Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak, DBH Sumber Daya Alam,

Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, DAK Non Fisik, Dana

Insentif Daerah (DID) dan Dana Desa. Realisasi Penyaluran DAK Fisik Kabupaten

Gianyar sebesar 87,61 milyar (56,88%) dari total pagu sebesar 154,03 milyar.

Penyaluran DAK Fisik dilaksanakan berdasarkan nilai kontrak kegiatan, sehingga

realisasi penyaluran 87,61 milyar terhadap kontrak sebesar 138,20 milyar (63,40%).

Realisasi DAK Non Fisik (Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan

Operasional Pendidikan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan BOP

Kesetaraan) Kabupaten Gianyar sebesar 79,54 milyar (95,79%) dari total pagu

sebesar 83,04 milyar. Penyaluran Dana Desa untuk Kabupaten Gianyar sebesar

58,98 milyar merupakan 100% dari pagu. Dana Desa diberikan untuk 64 Desa dan

6.650 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

 

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program Pemulihan Ekonomi

Nasional (PEN) se-Bali, berjalan dengan baik. Sampai dengan 31 Oktober 2022

kinerja penyaluran KUR sebesar Rp.8,1 Triliun dan 140.020 debitur. Penyaluran KUR

masih didominasi oleh KUR skema Mikro yang mencapai Rp.4,72 Triliun. Di wilayah

Pemda Gianyar terdapat penyaluran senilai Rp.1 Triliun untuk 16.184 debitur.

 

Realisasi Program PEN dalam cluster Perlindungan Sosial yaitu Program Sembako

sebesar Rp.302 Miliar dengan penerima 167.378 KPM per tahap; Program Keluarga

Harapan sebesar Rp.260 Miliar dengan penerima 108.841 KPM untuk setiap triwulan;

BLT Desa Bali Nusra sebesar Rp.1,703 Miliar dengan penerima 539.129 KPM yang

tersebar di 4.667 desa; BLT Minyak Goreng sebesar Rp. 51 Miliar dengan penerima

168.462 KPM; BLT BBM sebesar Rp. 57 Miliar dengan penerima 189.140 KPM;

Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp.78 Miliar dengan penerima 130.007 KPM.

 

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali berikan apresiasi atas kerja keras dan

koordinasi yang baik dari Pemda Gianyar. Keberhasilan penyaluran perlu dibarengi

dengan percepatan penyerapan, sehingga program pemberdayaan masyarakat dan

kesejahteraan masyarakat dapat segera tercapai. Dengan hal ini masyarakat Gianyar

dapat segera menikmati manfaatnya. Seiring dengan pemulihan ekonomi dan kembali

bergeraknya kegiatan pariwisata, diharapkan akan mempercepat peningkatan

perekonomian Bali.