Mangupura (Metrobali.com)-

Potensi pertanian di Badung Utara  khususnya Kec. Petang memang sangat potensial untuk dikembangkan setelah asparagus Petang diakui sebagai terbaik di Indonesia ternyata Kecamatan paling ujung utara ini juga memiliki komoditi hasil pertanian lain yang tak kalah menjajanjikan yakni jeruk. Jeruk hasil budi daya petani Petang menjadi salah satu produk unggulan pertanian di Kab. Badung.

Pemerintah Kab. Badung akan terus melakukan langkah-langkah dan upaya untuk meningkatkan dan memajukan pertanian di Badung Utara khususnya dan Badung pada umumnya, baik melalui pelaksanaan Pestival Budaya Pertanian yang pertama kalinya digelar di Badung Utara pada Bulan Juli 2012 lalu maupun melalui program-program unggulan pemerintah lainnya. Kita akan terus menerus laksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan dengan harapan agar masyarakat di Badung Utara dan para petani termotivasi, “ucap Wakil Bupati Badung  Drs. I Ketut Sudikerta saat melaksanakan panen raya jeruk di Banjar Sidan, Desa Bilok Sidan Kec. Petang, Kamis (6/9).

Turut mendampingi, Ny. Sri Sumiatini Sudikerta, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan IGK Suderatmaja, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kab. Badung I Wayan Weda Dharmaja,  Kepala Dinas Perternakan, Perikanan dan Kelautan Kab. Badung I Made Badra, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kab. Badung IGN  Adnyana, Kapolsek Petang, Danramil Petang, Camat Petang I Nyoman Warta, Prebekel Bilok Sidan, Bendesa Adat dan Dinas serta petani setempat.

Sebelum melakuklan panen Wabup  Badung Ketut Sudikerta sempat melakukan dialog dan mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh petani.  I Wayan Cakra salah satu perwakilan petani jeruk di Banjar Sidan mengaku baru memulai kembali menanam jeruk  dari kurun waktu kurang lebih 4 tahun ini, setelah sempat diserang penyakit yang menyebabkan semua tanaman jeruk mati. Hitungan nilai ekonomisnya sangat menjajjikan dari 1 hektar lahan pertanian  yang berisi kurang lebih 900 pohon  bisa mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp. 80 jt.  Bibit jeruk jenis siam didatangkan dari Tulung Agung  Jawa Timur. Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik berupa kotoran ternak. Kami kesulitan masalah bibit dan pupuk organik, mohon pemerintah dapat memberikan bantuannya, “katanya.

Wabup Badug Ketut Sudikerta menyampaikan panen raya hari ini, kita lakukan untuk kepentingan semua masyarakat dan petani yang ikut memetik, yang hasilnya sepenuhnya diserahkan kembali kepada masyarakat dan petani yang ikut memetik. Dari sisi hasil cukup bagus, namun kedepannya kita akan terus poles dan tingakatkan produksinya untuk lebih baik. Pemerintah akan senantiasa siap membantu petani apalagi produk pertanian khusunya jeruk, saya lihat memiliki potensi sangat besar dan bisa menjadi produk unggulan Badung Utara, karena rasanya manis dan penampilannya sangat menarik, “kata Sudikerta.

Sudikerta juga menyarankan pentani agar tetap mempertahankan sistem bertani organik/alami karena produk pertanian dengan menggunakan pupuk organik sangat baik bagi kesehatan dan nilai jualnya juga cukup tinggi. Sebab tanaman yang dipaksakan berbuah dengan pupuk kimia akan mengakibatkan usia tanaman sangat pendek, rentan terserang penyakit dan tidak baik bagi kesehatan,“ujarnya. Setelah selesai melakukan dialog Wabup  menyerahkan bantuan 4 buah pompa insparayer (alat penyemprot) yang diterima I Wayan Cakra selaku perwakilan petani jeruk, kemudian dilanjutkan panen jeruk. GAB-MB