Persembahyangan Saraswati di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung

Mangupura (Metrobali.com)-

Pelaksanaan persembahyangan Saraswati di Kabupaten Badung yang jatuh pada saniscara umanis watugunung, Sabtu(2/5) lalu berjalan lancar. Upacara ini dihadiri Bupati Badung A.A. Gde Agung, Wakil Bupati Badung I Made Sudiana beserta Istri, para Anggota DPRD Badung, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Pimpinan SKPD, PHDI Badung I Nyoman Sukada, karyawan karyawati Pemkab. Badung serta para siswa siswi yang memadati Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung. Pelaksanaan upacara Saraswati dipuput Ida Pedanda Buruan Manuaba dari Geria Peseraman Darmasaba Badung.
Bupati Badung AA Gde Agung di dampingi Wakil Bupati I Made Sudiana melakukan persembahyangan bersama dengan para bakta untuk memohon keselamatan bersama kehadapan Ida Sang Hyang Haji Saraswati.
Ketua Harian PHDI Badung I Nyoman Sukada dalam darma wecananya lebih banyak menyampaikan tentang makna  hari raya saraswati. Menurut Beliau  hari Saraswati mengandung makna sastra atau pangauruh dan saraswati adalah Ida Sang Hyang Widhi yang merupakan dewa dari ilmu pangauruh. Disamping itu sang hyang haji disebut juga Sang Hyang Weda. Weda ini merupakan pustaka suci agama hindu. Oleh karena itu piodalan saraswati merupakan turunnya ilmu pengetahuan agar umat manusia mendapatkan pengetahuan dan keselamatan. “Weda itu tiada berawal dan tiada berakhir, mempelajari weda itu sulit tetapi kalau sudah tekun belajar weda pasti  bisa,” kata Sukada.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sastra di Bali ada 6 sesuai dengan keberadan di Kedung Kertia Singaraja antara lain Weda, Agama, Wariga, Nitiasa, Babad dan Tantri. RED-MB