Jembrana (Metrobali.com)-

Keberadaan pedagang lapak ayam potong di luar Pasar Umum Gilimanuk dikeluhkan puluhan pedagang ayam potong yang berjualan di dalam Pasar Umum Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Keluhan para pedagang di dalam pasar dipicu harga jual ayam potong. Pedagang lapak di luar pasar menjual ayam potong dengan harga jauh lebih murah.

Lantaran kerap dikeluhkan, Jumat (20/1/2023) pihak kelurahan bersama Lantas Polsek Gilimanuk, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan pengelola pasar kembali turun ke pasar.

Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma didampingi Kepala Pasar Gilimanuk, Mustofa mengatakan pihaknya turun ke pasar untuk menyerap aspirasi pedagang daging ayam di dalam pasar.

“Mereka intinya mengeluhkan pedagang lapak yang berjualan daging ayam potong di luar pasar Gilimanuk” ujarnya.

Menurut para pedagang kata dia, pedagang lapak yang berjualan di emperan dan gang-gang menjual daging ayam dengan harga lebih murah. Kondisi ini membuat pembeli yang biasanya membeli daging ayam potong di dalam pasar beralih membeli di luar pasar. Belum lagi pelanggan yang memiliki bon, tidak lagi membeli ke dalam pasar.

Keluhan para pedagang di dalam pasar menurutnya bukan yang pertama kali. “Tadi kami tindaklanjuti lagi dengan melibatkan pihak terkait. Pedagang pasar meminta agar para pedagang di luar pasar juga berjualan di dalam pasar” ujarnya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola pasar. Lapak di dalam Pasar Umum Gilimanuk masih banyak dan cukup untuk menampung para pedagang yang berjualan di luar pasar.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Koperindag) dan UKM Jembrana terkait keberadaan pedagang ayam potong yang berjualan di luar Pasar Umum Gilimanuk. “Apakah nanti dalam bentuk operasi pasar atau penertiban oleh Sat Pol PP terkait Kamtibmas” ujarnya.

Lukman Hakim (38), salah seorang pedagang mengatakan selisih harga ayam potong yang dijual pedagang di dalam pasar dengan di luar pasar sampai Rp 6.000. Di dalam pasar ayam potong di jual dengan harga Rp 26.000 per kilogram. Sedangkan pedagang diluar pasar bisa menjual Rp 20.000 per kilogram.

Pihaknya berharap pedagang ayam potong yang berjualan di luar pasar bisa bersama-sama berjualan di dalam pasar. “Karena sepi pembeli banyak ayam potong yang tidak terjual sehingga dibawa pulang” jelasnya.

Saat ini banyak bermunculan pedagang ayam potong berjualan di luar pasar dan sebagian besar berada di sekitar permukiman warga. (Komang Tole)

Editor : Hana