Foto: Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati S.E., caleg terpilih DPRD Bali dapil Klungkung dari PDI Perjuangan.

Klungkung (Metrobali.com)-

Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati S.E., caleg pendatang baru (new comers) DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan tidak hanya terpilih sebagai anggota legislatif tapi berhasil meraih suara tertinggi dapil Klungkung untuk DPRD Bali dengan total 24.079 suara.

Bahkan istri dari tokoh masyarakat Nusa Penida, Ketut “Leo” Wijaya ini tercatat sebagai perempuan pertama yang menjadi Anggota DPRD Bali dari Nusa Penida, Klungkung.

Sebagai pendatang baru yang juga kader baru di PDI Perjuangan, torehan suara dan prestasi Dwi Yustiawati cukup fantastis dan mampu mencetak rekor baru yang membanggakan sebagai peraih suara terbanyak Anggota DPRD Bali terpilih dapil Klungkung.

Padahal ia tarung sebagai Srikandi di “medang perang” Pileg 2019 dapil Klungkung dimana PDI Perjuangan di “Gumi Serombotan” bukan sebagai partai penguasa melainkan partai oposisi. Namun kondisi itu tak membuat Dwi Yustiawati gentar.

Terlebih ia mendapat dukungan penuh sang suami yakni Ketut “Leo” Wijaya yang juga dikenal sebagai tokoh Nusa Penida yang dermawan dan telah banyak membantu masyarakat Nusa Penida baik dalam pembangunan pura, membantu fasilitas air bersih dan aksi sosial lainnya.

Dwi Yustiawati juga mendapat dukungan perjuangan dengan sokongan tandem bersama kakak iparnya yakni tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria yang juga caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan. Made Satria juga dipastikan lolos ke DPRD Klungkung dengan perolehan suara 3.946.

Jadi Pengepul Suara, Kembalikan Kejayaan PDIP

“Apa yang saya lakukan dan capaian suara ini untuk membesarkan PDI Perjuangan di Klungkung. Walau sebelumnya posisi PDI Perjuangan di Klungkung sebagai partai oposisi bukan penguasa. Tapi kini kami mampu membalikkan keadaan,” ujar tokoh perempuan kelahiran 11 Desember 1992 yang dikenal cerdas dan berjiwa sosial tinggi itu.

Dari empat kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, Dwi Yustiawati menyapu bersih kemenangan di seluruh wilayah ini. Suara tertinggi datang dari kampung halamannya di Kecamatan Nusa Penida sebanyak 10.450 suara.

Lalu di Kecamatan Banjarangkan 5.086 suara, Kecamatan Klungkung 4.257 suara, dan Kecamatan Dewan 4.286 suara.

Perolehan suara Dwi Yustiawati ini bahkan mengantarkan PDI Perjuangan merebut dua kursi DPRD Bali dari total jatah tiga kursi yang ada. Caleg perempuan ini mampu menjadi pengepul suara (vote gather) sehingga mendongkrak perolehan suara PDI Perjuangan secara keseluruhan serta membantu caleg lainnya lolos ke DPRD Bali dengan tambahan satu kursi.

Fokus Perjuangan Infrastruktur

Dwi Yustiawati pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan masyarakat Klungkung. Ia pun menegaskan kembali komitmennya untuk memperjuangkan pembangunan infrastruktur bagi Klungkung khususnya Nusa Penida.

Utamanya terkait tiga infrastruktur dasar yakni jalan, listrik dan air bersih yang masih menjadi tiga permasalahan utama di daerah ini.

“Fokus saya memperjuangkan percepatan pembangunan infrastruktur untuk Klungkung. Dengan jaringan yang saya punya, saya akan berjuang maksimal dan all out,” tandas politisi perempuan yang juga aktif di Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini.

Pasca mendapatkan hasil positif di Pileg 2019, kini Dwi Yustiawati juga makin disibukkan dengan berbagai aktivitas sosial dan simakrama dengan masyarakat.

“Sambil menunggu pengumuman resmi KPU pada 22 Mei, saya tetap turun ke masyarakat menjalankan kegiatan sosial. Saya juga sembahyang ke sejumlah pura mengucapkan rasa syukur,” tutup Dwi Yustiawati. (wid)