Foto: Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali mengaku pihaknya merasa bersedih dan turut prihatin dengan keputusan FIFA yang telah membatalkan diselenggarakannya Piala Dunia U-20 di Indonesia, termasuk di Bali.

“Kami prihatin, ini ujian berat untuk dunia sepak bola Indonesia. Kami bisa merasakan kekecewaan masyarakat Bali dan masyarakata Indonesia umumnya,” kata Sugawa Korry.

Menurut Sugawa Korry, sebenarnya Fraksi Golkar DPRD Bali telah mengantisipasi melalui Pandangan Umum Partai Golkar tanggal 27 Maret 2023 dalam sidang paripurna di DPRD Bali. Saat itu Partai Golkar meminta kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali untuk kedepannya bisa bersikap lebih hati-hati sebelum menerima event internasional, terutama dari kajian-kajian politis maupun keamanan.

“Dan kami meminta kepada pemerintah daerah untuk mengikuti, mentaati apa yang diputuskan oleh pemerintah pusat. Dan ternyata tanggal 28 Maret Presiden, Bapak Jokowi, menyatakan tetap akan mendukung diselenggarakannya World Cup U-20 di Indonesia,” ujar Sugawa Korry.

Dengan adanya fenomena pro kontra penyelenggaraan atau pelarangan terhadap Tim Israel di Piala Dunia U-20, kata Sugawa Korry, maka ini menimbulkan suatu pertimbangan-pertimbangan baru dari FIFA. Oleh karena demikian Presiden Jokowi telah mengutus Ketua Umum PSSI untuk melakukan pendekatan-pendekatan tanggal 29 Maret dan ternyata akhirnya tanggal 30  Maret Presiden FIFA telah membatalkan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah.

“Untuk kita ketahui bahwa proses perjuangan untuk bisa ditunjuk menjadi tuan rumah ini adalah suatu proses perjalanan yang panjang. Setelah kita ditunjuk juga kita menyikapinya dengan menyiapkan anggaran yang besar untuk kesiapan-kesiapan tempat diselenggarakannya kejuaraan tersebut. Termasuk kami di DPRD Bali merespon mendukung usulan untuk memperbaiki Gedung Ksirarnawa untuk kesiapan drawing untuk pengundian dari World Cup Usia 20,” beber Sugawa Korry.

“Dan semua itu akhirnya memang menjadi batal dan sia-sia. Kita semua telah prihatin dan mari kita ini jadikan pelajaran berharga untuk kita semua,” kata politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis. Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.

Sugawa Korry mengajak semua pihak tidak perlu saling menuding dan menyalahkan melainkan kondisi ini harus diterima dengan lapang dada sebagai sebuah pembelajaran dan perenungan bersama. “Kita tidak perlu lagi saling menyalahkan, pro dan kontra, dan kita sikapi ini secara dewasa. Jadikan pelajaran berharga untuk kedepan tidak terulang lagi hal-hal seperti ini,” harap Sugawa Korry.

Politisi yang juga pecinta bola ini juga memberikan semangat kepada garuda muda, Timnas U-20 agar tetap semangat meraih prestasi membanggakan Indonesia ke depannya. “Kami berharap seluruh masyarakat, terutama kalangan anak-anak muda kita yang ikut persiapan kejuaraan dunia ini, kecewa boleh tapi tidak boleh berputus asa. Tetap melanjutkan upaya-upaya untuk meraih prestasi sepak bola kita,” pungkas Sugawa Korry. (wid)