Foto: Si Made Rai Edi Astawa, S.Sos, MPM, politisi Partai Demokrat asal Bali (kiri) mengajak pemerintah dan masyarakat untuk terus mengenang jasa Bung Karno dengan melestarikan nilai-nilai Pancasila.

Denpasar (Metrobali.com)-

Bertepatan dengan 52 tahun wafatnya Presiden ke-1 RI Soekarno (22/6), Partai Demokrat mengajak pemerintah dan masyarakat untuk terus mengenang jasa Bung Karno dengan melestarikan nilai-nilai Pancasila.

“Kota Ende di Pulau Flores, NTT, salah satu tempat pengasingan Bung Karno, menjadi saksi saat Bung Karno mulai merangkai kalimat demi kalimat untuk menyusun dasar kita bernegara yang selanjutnya dikenal dengan nama Pancasila,” kata Si Made Rai Edi Astawa, S.Sos, MPM, politisi Partai Demokrat asal Bali.

“Lima dasar bernegara tersebut adalah gagasan murni dari Bung Karno yang sampai dengan sekarang menjadi pandangan hidup seluruh rakyat Indonesia. Pancasila berhasil menjadi pemersatu Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbeda-beda suku bangsa, agama dan juga adat istiadat,” kata Made Rai yang pernah bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri di NTT.

“Di Taman Pancasila, Kota Ende, tepatnya di bawah pohon sukun yang berbatang lima tersebut, Soekarno menemukan ide tentang sila-sila Pancasila yang jumlahnya ada lima,” ujar Made Rai.

“Di bawah pohon sukun yang tidak pernah besar sampai dengan sekarang itu, Bung Karno menuliskan pesan sebagai berikut : Disini aku temukan 5 butir mutiara, disini juga aku rumuskan nilai-nilai Pancasila. Pohon sukun yang selalu kecil tersebut seolah membawa pesan kepada kita semua agar jangan pernah melupakan jasa-jasa Bung Karno,” ungkap Made Rai.

“Dharma bhakti, kebaikan dan ketulusan hati beliau kepada NKRI akan selalu kita kenang selamanya dalam hati. Semoga beliau memperoleh tempat terbaik, damai & tenang di sisi-Nya,” tutup Made Rai sambil mendoakan. (dan)