Denpasar (Metrobali.com)-

Menjadi tua yang ditandai dengan menurunnya kemampuan fisik adalah kodrat manusia. Menyadari hal tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ny.Ayu Pastika memberi perhatian khusus pada keberadaan para lansia di Pulau Dewata. Setelah sebelumnya beberapa kali menyempatkan diri mengunjungi dua Panti Jompo Pemprov Bali di Buleleng dan Denpasar, Selasa (29/5), Gubernur dan Ny.Ayu Pastika meluangkan waktu menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2012 yang digelar Yayasan Werdha Sejahtera (YWS) pimpinan Prof.LK. Suryani di Wantilan DPRD Provinsi Bali.

Dalam sambutan singkatnya, Gubernur mengakui belum bisa maksimal memberikan fasilitas untuk mewadahi seluruh Lansia yang jumlahnya makin meningkat sejalan makin bertambahnya usia harapan hidup. Sampai saat ini, Bali baru memiliki dua Panti Werdha yaitu Wana Seraya di Denpasar dan Jana Mara Pati di Buleleng. Dua panti milik Pemprov Bali itu memang difokuskan untuk menampung para lansia terlantar dan kurang mampu dari seluruh Bali.Gubernur Mangku Pastika memberi perhatian khusus pada dua panti ini.

Beberapa kali, Gubernur meninjau langsung kondisi para lansia di dua panti tersebut. Selain itu, tahun ini Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 5,4 milyar untuk renovasi 4 panti,yang 2 diantaranya adalah panti werdha tersebut. “Kita ingin para lansia itu bisa menikmati masa tuanya di panti dengan lebih nyaman, meskipun jauh dari keluarga,” imbuhnya.

Gubernur Mangku Pastika juga mengucapkan terima kasih serta penghargaan kepada YWS yang memfasilitasi para lansia untuk bisa hidup lebih bahagia. Gubernur memahami bahwa ada dua kelompok lansia di masyarakat. Pertama, lansia terlantar yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kelompok ini sebagian besar telah tertampung dalam panti milik Pemprov Bali. Selain itu, ada pula kelompok lansia dari keluarga berkecukupan dan bahkan sebagian dari mereka adalah pensiunan pegawai atau pejabat. “Kelompok kedua ini juga perlu mendapat perhatian, mereka juga bisa kita berdayakan dalam pembangunan,” imbuhnya. Terkait hal itu, Gubernur akan mengkaji ide pembangunan Senior Centre yang diwacanakan LK Suryani. “Itu ide yang bagus, nanti kita pikirkan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, secara spontan Gubernur Mangku Pastika dan Ny.Ayu Pastika memberi tambahan hadiah bagi para pemenang lomba paduan suara yang digelar serangkaian Hari Lansia Nasional Tahun 2012. Totalnya, Mangku Pastika menyumbang Rp. 125 juta. Masing-masing, Juara I Rp. 20 Juta, Juara II Rp. 15 Juta, Juara III Rp.10 juta. Harapan I,II,III dan IV masing-masing Rp.9 juta, Rp. 8 Juta, Rp. 7 juta dan Rp. 6 juta. “Peserta yang tidak dapat juara juga dapat hadiah sebesar Rp. 5 juta,” ujar Gubernur yang disambut aplause para lansia. Selain untuk hadiah, Gubernur dan Ny.Ayu Pastika juga menyumbangkan dana sebesar Rp. 35 juta untuk YWS. “Saya berharap, dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperlancar kegiatan yang dilaksanakan YWS,” pungkasnya. Yang jelas, kata Gubernur, dana tersebut berasal dari kantong pribadinya. “Itu dari istri saya, saya kan lansia juga,” ujarnya ketika ditanya sejumlah media.

LK Suryani mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur dan Ny.Ayu Pastika. Kehadiran Gubernur pada acara lansia yang digelarnya merupakan wujud perhatian luar biasa dari seorang Gubernur. Suryani mengingatkan, jumlah lansia yang dibinanya mencapai 5.000 orang yang tersebar di seluruh Bali. “Bukan hanya lansia kurang mampu dan terlantar yang butuh perhatian, lansia yang di masa mudanya begitu aktif bahkan sempat jadi pejabat juga butuh perhatian khusus agar terhindar dari post power syndrome,” imbuhnya.Kata Suryani, para lansia kelompok ini masih bisa diberdayakan dalam pembangunan. GAB-MB