Penjabat Bupati I Wayan Sugiada saat menyerahkan bantuan kepada dadong Rosni

Penjabat Bupati I Wayan Sugiada saat menyerahkan bantuan kepada dadong Rosni yang hidup sebatang kara di Banjar Jangkahan, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan

Tabanan (Metrobali.com)-

Gencarnya pemberitaan di media sosial dan media online sosok Janda Ni Nyoman Rosni (58) ternyata mendapat respon dari pemeritah kabupaten Tabanan. Janda Ni Nyoman Rosni (58) di Banjar Jangkahan, Desa Batuaji, Kecamatan Kediri, Tabanan akhirnya dijanjikan mendapatkan bedah rumah 2016.  Hal itu terungkap saat penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada mengunjungi dadong Rosni, Senin pagi  (7/9) di desa setempat.

Sugiada selain menjanjikan akan melakukan bedah rumah Janda Nyoman Rosni, pada kesempatan itu pula pihaknya juga menyerahkan bantuan uang tunai dan sembako.  ” Saya sangat prihatin melihat kondisi dadong Rosni. Untuk itulah sesusai mengikuti sidang saya langsung kesini melihat kondisi warga kita yang hidup di tempat  yang tidak layak ini,” kata Sugiada seraya menambahkan, pakir miskin ditanggun oleh negara sesuai dengan UU.

Melihat kondisi ini pihaknya akan memfasilitasi pemberian bantuan bedah rumah kepada dadong Rosni. Terkait administrasi yang sempat menjadi kendala  dadong Rosni sehingga tidak mendapatkan bantuan bedah rumah. Sugiada memerintahkan kepada kadis sosial dan camat kerambitan untuk menindaklanjuti hal itu.  “Tolong Pak Camat uang ini dibelikan tempat tidur bagi nenek Rosni,” tegas Sugiada kepada Camat Kerambitan I Gede Sukanada.

Dadong Rosni  yang dikunjungi  Penjabat Bupati Sugiada mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan kepadanya.  “Terimakasih banyak saya telah dibantu oleh bapak-bapak semuanya,” katanya singkat.

Sementara itu Perbekel Desa Batuaji, I Gusti Putu Sukardiyasa mengatakan Desa Batujai mendapatkan program bedah rumah dari tahun 2012 sampai 2015. “Tahun 2012 mendapatkan 5 bedah rumah, 2013 sebanyak 5 bedah rumah, 2014 mendapatkan 2 bedah rumah dan tahun 2015 hanya mendapatkan 1 bedah rumah,” jelasnya.

 Ni Nyoman Rosni (58) jada tua hidup sebatang kara di sebuah gubuk bekas kandang kelinci. Janda Rosni mengandalkan hidupnya dari ngunuh saat ada panen di sawah.

 Selain hidup dibawah garis kemiskinan, jada Rosni juga tidak memilii tempat tinggal yang layak. Ia tidur di gubuk bekas kandang kelinci. Tanah gubug  tempat dirinya tinggal merupakan warisan orang tuanya yang diberikan kepadanya. Di gubug tersebut semua aktivitas dikerjakanya. Mulai dari tidur beralaskan kampil sampai memasak dilakukanya di dalam gubug tersebut.“ Tiap wai tiang driki tidur ajak masak, tiang tidur drike dibeten kanggoang mekebat aji kampil” ungkapnya Minggu (6/9).

Nyoman Rosni mengatakan dia belum pernah mendapatkan batuan dari pemerintah. Baik bantuan raksi, atau bedah rumah. Dirinya Cuma sekali pernah mendapatkan bantuan sembakau waktu ada peresmian Rumah Serasi di desa Batuaji, selebihnya tidak pernah dapat bantuan apapun.

Sehari-hari janda tua ini hanya makan dari hasil memunuh saat ada panen, gabah yang didapat saat memunuh itu yang dikumpulkan dan diselip untuk dimasak. Rosni menambahkan tidak pernah membeli beras karena tidak punya uang untuk membeli beras karena tidak bekerja. “ Tiang ten taen meli baas karena tiang ten ngelah pis anggo meli, biasane tiang maan ulian memunuh nike pas manyi” ungkapnya.

Sebelum menjanda, Rosni sempat menikah di desa Dharma kecamatan penebel, namun akhirnya bercerai dengan suaminya, dan memilih untuk kembali ke desa asalnya, di banjar Jangkahan desa Batuaji.

Setelah becerai, Rosni sempat tinggal bersama saudara neneknya. Karena tidak betah dia kemudian memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan membangun gubug tersebut

Selain mendapatkan bantuan dari Penjabat Bupati, dadong Rosni juga dibantu sembako dan uang tunai oleh Persatuan Wartawan Tabanan ( Pewarta). EB -MB