Tabanan (Metrobali.com)-

Pada hakikatnya manusia berhutang alam. Karena untuk hidup sehat , setiap manusia membutuhkan oksigen dari setidaknya 60 pohon. Sehingga menanam dan memelihara pohon sudah seharusnya menjadi kewajiban kita. Demikian dikatakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada acara Penghijauan dalam rangka pelaksanaan program Bali Clean & Green yang dirangkai bersmaan dengan HUT Kodam IX/Udayana ke-55 serta HUT ke-53 Pepabri (Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan POLRI) di areal Pura Luhur Tamba Waras, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Sabtu (14/4/2012).
Ditambahkan Gubernur  sangat diperlukan kesadaran dari masyarakat bahwa oksigen yang kita hirup sehari-hari diproduksi oleh pohon dan tumbuh-tumbuhan. “Dengan dasar filosofi Tri Hita Karana yang mengajarkan keseimbang dan konsep Tri Rna (tiga bentuk hutang ) yang dianut  masyarakat Hindu , hendaknya dapat menumbuhkan pemahaman masyarakat untuk peduli kepada usaha pelestarian alam dengan mulai menanam pohon,”  demikian diungkapkan Gubernur.
Untuk menyelamatkan alam, katanya, diperlukan sinergi dari semua pihak Pemerintah berperan untuk menyiapkan bibit dan dana , sedangkan masyarakan harus berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan, tentunya dengan didukung penegakan hukum yang tegas.
Sementara itu menurut Ketua Pepabri Bali, I Nengah Sudiarta,kegiatan penanaman di areal Pura Luhur Tamba Waras ini sudah untuk ketiga kalinya, dimana kegiatan pertama bulan September 2010 menanam pohon trembesi dan mahoni, kemudian dilanjutkan bulan Maret 2011 sebanyak 1.750 pohon cepaga, majegaung dan saba. Dan yang ketiga kalinya, bekerjasama dengan PT. Asabri dan Pemprov Bali menanam 9.750 pohon mahoni, jabon dan kejimas.
Usai melakukan penghijauan, Gubernur berkesempatan mengunjungi keluarga korban meninggal akibat bencana alam tanah longsor di Dusun Dasong, Desa Pancasari, Kecamatan Buleleng,
korban angin puting beliung di Kecamatan Penebel, Tabanan dan korban tanah longsor di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penyerahan santunan  yang masing-masing besarnya 10 juta rupiah itu diberikan kepada keluarga korban diantaranya keluarga Wayan Tirtayasa (33) asal Selemadeg Tabanan; Made Kasning asal Baturiti Tabanan; Nyoman Ginarta (29) Antapan, Baturiti; Ni Luh Sumitasari (6) dan Ni Kadek Puspitasari (8 bulan) asal Dasong, Pancasari Ni Putu Ayu Fitriyani (1,5) asal Mengwi, Badung.
Selain santunan berupa uang Gubernur juga memberikan paket sembako, makanan siap saji, terpal, tikar, selimut, kompor lapangan dan peralatan dapur yang disiapkan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali serta bantuan obat-obatan, biscuit dan makanan untuk bayi dan anak-anak termasuk bantuan pelayanan kesehatan oleh 2 dokter dan 6 perawat yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan dan ESR Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali di lokasi pengungsian banjir Danau Tamblingan dan Danau Buyan Buleleng.
Gubernur meminta agar Pemerintah, baik yang di kecamatan, kabupaten maupun provinsi harus bertindak cepat untuk membantu dan mengurangi penderitaan para korban, dan selanjutnya mulai memikirkan tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi. SUT-MB