Empat kapal LCT sedang menunggu penumpang dan bongkar muat di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (6-10-15)

Empat kapal LCT sedang menunggu penumpang dan bongkar muat di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (6/10).

Jembrana (Metrobali.com)-

Dermaga LCM di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali kerap digunakan melebihi kapasitas. Dermaga berupa plengsengan beton yang seharusnya digunakan untuk bersandar tiga kapal LCT terkadang disandari empat sampai lima kapal.

Seperti yang terpantau, Selasa (6/10). Nampak empat kapal dan beberapa diantaranya sedang melakukan bongkar maupun mengangkut muatan. Kegiatan tersebut terkesan dipaksakan, sehingga jarak antara satu kapal dengan kapal lainnya sangat mepet. Bahkan sangat dekat dengan titik senderan Pura Segara Gilimanuk yang sudah hancur.

“Terkadang juga sampai lima kapal, ya dipepet-pepetkan” terang salah seorang petugas dermaga, Selasa (6/10).

Kegiatan tersebut biasanya terjadi saat keadaan penumpang sepi. Karena kapal yang seharusnya berangkat, harus menunggu penumpang lagi lantaran kekurangan penumpang.

Terkait masalah tersebut, pihak ASDP Gilimanuk belum bias dikonfirmasi. Dari informasi, Manager Usaha ASDP Gilimanuk yang baru sedang melakukan serah terima jabatan di Ketapang, Banyuwangi.

Sementara, Kepala Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Daelon Wirawan dikonfirmasi terpisah membenarkan kalau dermaga LCM tersebut, seharusnya disandari maksimal tiga kapal. Namun tak jarang, beberapa pengusaha membandel lantaran kekurangan penumpang.

“Kita sudah sering koordinasikan dengan pihak ASDP, tapi masih saja ada yang membandel” ujarnya. MT-MB