Denpasar (Metrobali.com)-

Perkelahian antar dua pasien penderita gangguan jiwa yang terjadi di RSJ Bangli yang terjadi jumat lalu (13/4) bermula ketika pasien Suarjana meminta rokok yang sedang diisap oleh pasien Indah Wahyudi, tetapi Indah Wahyudi tidak menolak memberikannya. Untuk menghindari perebutan rokok maka oleh perawat pasien Suarjana diberi rokok.

Demikian terungkap dalam konferensi pers Direktur RS Jiwa Provinsi Bali dr. Made Sugiharta Jasa, SP.K.J. (K) didampingi Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng SP, di Press Room Biro Humas Setda Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (17/4/2012).
Sugiharta mengatakan ketika kejadian usai memberikan rokok perawat kembali mengawasi pasien lain yang masih makan, sedangkan 2 orang perawat lainnya sedang memapah pasien  yang tidak bisa berjalan masuk ke ruang perawatan sebelah timur. Ketika terdengar suara keributan dari ruang perawatan dimana Suarjana dan Wahyudi berada, petugas segera masuk ke dalam ruangan untuk melerai dan perawat lainnya menghubungi satpam dan meminta bantuan. Pasien Suarjana sempat melakukan perlawanan yang menyulitkan petugas dalam
mengamankan keadaan.
Adapun Wahyudi yang dalam keadaan tidak sadar segera dilarikan ke IRD RSJ Provinsi Bali untuk mendapatkan penanganan medis. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD Bangli dan pihak RSJ segera menghubungi keluarga pasien via telepon.
Pasien Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Putu Indah Wahyudi (49) asal Lelateng, Negara meninggal dunia setelah berkelahi dengan sesama pasien. Indah Wahyudi diduga meninggal karena cedera kepala berat akibat terbentur tembok dengan keras ketika berkelahi.
Suarjana sendiri sesuai dengan prosedur bagi pasien yang berkelahi sudah ditempatkan di ruang isolasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. SUT-MB