Denpasar (Metrobali.com)-
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjo Soermano menegaskan jika organisasinya bukan wadah untuk mencari makan.
“Kita harus kembalikan moral PP. Jangan organisasi ini cuma dijadikan alat untuk cari makan, buat gaya-gayaan. PP harus kembali melaksanakan tugasnya sebagai organisasi yang dipakai oleh sejarah; pengawal, pelindung dan penghayat Pancasila dan UUD 1945,” kata Japto di sela pembukaan Musyawarah Wilayah V Pemuda Pancasila Bali, di Denpasar, Selasa 3 Juli 2012.
Ia bertekad mengembalikan PP ke khitahnya. “Kita kembali ke khitah. Kita back to zero,” tegas dia. PP, jelas dia, didirikan oleh Kodam-kodam di seluruh Indonesia untuk membendung mereka yang tidak menginginkan kembali ke Pancasila dan UUD 1945. “Sebut saja ada DI/TII, PRRI Permesta dan lainnya,” imbuh Japto.
Saat ini, program organisasi PP di daerah-daera harus jelas dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah itu sendiri. “Sepanjang dasarnya adalah UUD 145, Pancasila dan NKRI, tentu tak masalah,” tegas dia.
Selama ini, menurutnya, anggota PP ada di mana-mana. Hal itu yang membuatnya jadi berantakan. “PP ada di mana-mana, tapi tidak ke mana-mana. Secara personil dia ada di mana-mana, secara idealisme dia tidak berubah dari UUD 1945. Tapi yang terjadi, ada di mana-mana, entah ke mana. Sudah tidak jelas,” imbuh dia. Hal itulah yang membuat Japto bertekad untuk mengembalikan PP ke relnya. BOB-MB