Tabanan, (Metrobali.com)

Sebagai bentuk rasa syukur atas terciptanya suasana aman dan damai dalam Catur Brata Penyepian, Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar Dharma Shanti Penyepian Tahun Saka 1945 dengan tema “Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM)” yang dipusatkan di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Selasa, (18/4).

 

Kegiatan dharma shanti yang diselenggarakan ini, dibuka Bupati Tabanan yang diwakili Sekda I Gede Susila. Turut hadir puluhan Sulinggih dan Jero Mangku, perwakilan forkompimda, para Asisten, jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan serta ratusan masyarakat yang memadati Gedung Ikonik Tabanan tersebut.

 

Dengan digelarnya acara ini, semakin menegaskan bahwa konsep ngayah yang dibangun Pemkab Tabanan sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Bagaimana mewujudkan Tabanan dalam situasi aman, damai dan tenteram terbalut harmonis.

 

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Sekda I Gede Susila, Bupati Tabanan menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Tabanan, dalam perayaan hari raya Nyepi yang menjadi momentum wujud adanya hubungan yang harmonis antara sesama umat Hindu di Bali, khususnya Tabanan bisa berjalan dengan baik dan tenang. Diharapkan juga kepada seluruh masyarakat selalu menjaga kedamaian, kesucian dan keharmonisan alam Bali.

 

“Kita sadari bersama, bahwa yang kekal dalam kehidupan ini adalah perubahan. Ibarat Cakra Krisna yang tak pernah berhenti berputar untuk menjaga dan menstabilisasi kehidupan, sehingga kalau kita bawa dalam prilaku kehidupan ini, kita harus terus bergerak,” ujarnya.

 

Pihaknya juga menyampaikan, perubahan yang dikehendaki bersama adalah perubahan yang terencana untuk membawa tatanan kehidupan yang lebih baik. Disamping itu, dalam perubahan sudah tentu terjadi gesekan-gesekan serta gejolak dalam masyarakat, untuk itu pihaknya meminta untuk selalu menjaga rasa kebhinekaan agar tidak terpecah belah.

 

“Kerukunan intern dan antar umat beragama di Kabupaten Tabanan sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan awal Ramadhan dan pelaksanaan Catur Brata Penyepian sudah berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan gesekan.” tegas Susila.

 

Sementara itu, dalam darma wacananya, Prof. I Gusti Ngurah Sudiana, juga menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat. Banyak hal yang disampaikannya terkait makna hari Raya Nyepi dan Dharma Shanti. Untuk itu, Ia juga sangat berharap agar suasana yang rukun, damai serta harmonis yang telah ditunjukkan selalu terjaga menyongsong pembangunan Bali kedepannya, terutama menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

 

Kegiatan Dharma Shanti Penyepian Saka 1945 Tahun 2023 ini juga dirangkaikan dengan pemberian bantuan kepada Desa Adat dan Sulinggih serta Pemangku, juga pemberian hadiah Lomba Ogoh-Ogoh. Kemudian ditutup dengan kegiatan ramah tamah sebagai bentuk syukur atas anugerah yang diberikan.

Sumber : Humas Tabanan