Buleleng, (Metrobali.com)

Organisasi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) merupakan organisasi wadah dari para veteran. Mereka yang turut berjuang langsung mengantarkan Indonesia kepada kemerdekaan, serta berpartisipasi dalam mengupayakan perdamaian dunia. Terlebih bagi LVRI di Kabupaten Buleleng yang merupakan wilayah dengan sejarah emas perjuangan melawan kolonialisme.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng terus berkomitmen untuk memfasilitasi organisasi LVRI Kabupaten Buleleng. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa saat mewakili PJ Bupati Buleleng dalam membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Ke- XII LVRI Buleleng, di Wantilan Kantor Bupati Buleleng (25/7).

Ada dua pola yang digunakan Pemkab Buleleng dalam memfasilitasi LVRI Buleleng. Pertama adalah pemberian hibah, dan pola kedua adalah dengan pemberian program-program kegiatan. Program kegiatan untuk LVRI diberikan Pemkab Buleleng melalui Dinas Sosial Pemkab Buleleng. Hibah akan diberikan kepada LVRI Buleleng setiap dua tahun sekali.

“Karena ketentuan hibah tidak bisa setiap tahun, jadi kita berikan dua tahun sekali. saat tidak dapat hibah, maka dilakukan program.  Termasuk bikin musyawarah cabang pun kita fasilitasi. itu termasuk di program. Saat ini tidak dapat hibah, hibahnya di tahun depan,” papar Suyasa.

Suyasa juga menyampaikan bahwa LVRI merupakan organisasi dari para pejuang yang masih eksis dan mendarmabaktikan diri untuk bangsa dan negara. Veteran merupakan pelaku perjuangan masa lalu yang sangat menginspirasi kepada generasi berikutnya. Pemkab Buleleng juga berkomitmen untuk senantiasa menanamkan rasa cinta tanah air yang dimiliki oleh para veteran kepada generasi muda di Kabupaten Buleleng. Salah satunya melalui kegiatan pusat pendidikan wawasan kebangsaan (PPWK) di Bulan Agustus mendatang.

“Mengundang tokoh LVRI bali yang menjadi pelaku perjuangan yang usianya sudah 94 tahun. untuk menjadi pembicara dan berdiskusi dengan satu dua generasi berikutnya untuk bisa menanamkan nasionalisme,” katanya.

Suyasa juga mengharapkan agar  para veteran senantiasa diberikan kesehatan. Bisa menikmati kehidupan di usianya saat ini dengan lebih baik dan berkualitas. LVRI tidak hanya beranggotakan veteran yang merupakan pejuang kemerdekaan. Namun juga mereka yang berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia. Tetapi, semangat yang dimiliki para veteran tidak mengenal usia.

“Karena buktinya ketua LVRI Kabupaten Buleleng usianya sudah 98 tahun semangatnya sangat tinggi, tidak kalah dengan yang berusia seperti kita ini,” tegasnya.

Di sisi lain Ketua DPD LVRI Bali I Gusti Bagus Saputera menyampaikan harapannya sebagai pejuang perlawanan kolonialisme. Sudah 78 tahun usia kemerdekaan Indonesia, harapan veteran yang utama adalah bagi generasi penerus untuk menegakkan cita-cita proklamasi. Yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila. Kendati masih banyak hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut, generasi penerus lah yang menurutnya berkewajiban meneruskan perjuangan.

“Kami berpesan pahlawan yang telah gugur kini adalah tulang yang berserakan. Tetapi engkaulah yang tentukan nilai tulang yang berserakan itu. Apakah jiwa kami yang melayang adalah untuk kemerdekaan. Ataukah tidak untuk apa-apa. Teruskan perjuangan kami, kenang-kenanglah kami,” Kata Saputera. (RED-MB)