Jakarta (Metrobali.com)-

Direktur Program The Indonesian Institute Adinda Tenriangke Muchtar mengatakan pemilih pemula menjadi tantangan bagi partai politik untuk mendapat suara karena selama ini tidak ada hubungan intensif antara partai dan kalangan pemuda.

“Melihat kondisi riil dan temuan penelitian, pemilih pemula menjadi tantangan bagi parpol sebagai target jadi ‘voter’. Selama ini, tidak ada hubungan intensif antara parpol dan kaum muda,” kata Adinda kepada Antara di Jakarta, Rabu (29/5).

Dia mengatakan, meskipun partai punya barisan pemuda, tetap saja hubungan antara parpol dan kaum muda tidak intensif.

Untuk itu, dia menilai seberapa besar pemilih pemula mampu dimobilisasi partai tergantung startegi parpol tersebut menjangkau pemilih tersebut.

“Kembali pada pendekatan dan strategi parpol masing-masing, terutama ketika mereka ingin menjangkau pemilih pemula melalui calegnya dengan menjelaskan mengenai pemilu dan partainya,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini, merupakan momentum bagi parpol untuk memperbaiki diri dalam memberikan pendidikan politik kepada publik.

Dia menilai pemilih pemula seharusnya tidak hanya melakukan aktivitas politik pasif, tetapi ikut terlibat dalam organisasi sayap kepemudaan partai tersebut.

“Pertanyaannya terkait dengan persepsi negatif publik terhadap partai terkait dengan kasus korupsi seberapa relevan orang atau kaum muda memilih parpol karena kita bicara marketing politik,” kata Adinda.

Dia menekankan bahwa kerja politik organisasi sayap kepemudaan partai tidak hanya menghibur semata, tetapi harus bisa memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula.

Adinda mengatakan bahwa langkah tersebut sebagai bagian dari partai untuk memperkenalkan dirinya dengan cara yang mudah dipahami pemilih, khususnya kaum muda.

“Bayangkan membuat pemilih pemula tertarik dan masuk dalam diskusi politik itu sesuatu banget. Namun, pendidikan pemilih juga menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, parpol, masyarakat sipil, dan media massa,” ujarnya.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum pada Pemilu 2004, jumlah pemilih pemula sekitar 27 juta dari 147 juta pemilih, sedangkan pada Pemilu 2009 ada sekitar 36 juta pemilih pemula dari 171 juta pemilih.

Data Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 penduduk Indonesia usia 15–19 tahun sebanyak 20.871.086 orang dan usia 20–24 tahun sebanyak 19.878.417 orang. Dengan demikian, diperkirakan jumlah pemilih muda pada tahun 2014 sebanyak 40.749.503 orang. INT-MB