Semarang (Metrobali.com)-
Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Denpasar menjadi percontohan penerapan Blended Finance pada acara G20 Development Working Group-Road To G20 di Semarang, Rabu (27/07).
Setda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana di depan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United States Agency for International Development (USA ID) menyampaikan penerapan blended finance yang memiliki makna melibatkan kolaborasi banyak pihak baik swasta, masyarakat dan Industri Jasa Keuangan dalam melakukan pembangunan sesuai dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam yang menjadi motto Kota Denpasar.
Spirit Vasudhaiva Kutumbakam yang berarti membangun Denpasar dengan kolaborasi seluruh pihak. Hal inilah yang menjadikan pembangunan TPST bekerjasama dengan pihak ketiga dalam hal Pembangunan dan Pengelolaannya.
“Keinginan kuat kami untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat melahirkan inovasi penggunaan Blended Finance dalam pembangunan TPST melalui kerjasama dengan Kementerian PUPR dan Industri Keuangan ,” ujarnya
Lebih lanjut Alit Wiradana menyampaikan ada 3 TPST yang akan dibangun tahun ini yakni, TPST Kesiman Kertalangu, TPST Padangsambian Kaja dan TPST Tahura Suwung. Adanya TPST ini diharapkan dapat menguraikan  permasalahan sampah di Kota Denpasar
Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas menyampaikan Blended Finance dalam pengelolaan sampah membawa peluang bagi investasi swasta untuk mendukung ekonomi sirkular, menutup siklus daur ulang produk yang akan mengurangi kerugian material sehingga mewujudkan pembangunan berkelanjutan
“Kolaborasi yang baik ini akan membantu mengurangi volume dan mendaur ulang sampah, sehingga masalah sampah dapat teratasi dengan baik,” ujarnya.
Sumber : Humas Pemkot Denpasar